Sukses

Google Hapus Slogan 'Jangan Jadi Jahat' untuk Karyawan, Apa Alasannya?

Liputan6.com, Mountain View - Salah satu slogan tak resmi Google yakni "don't be evil" atau "jangan jadi jahat" telah dihapus.

Slogan ini menjadi pedoman bagi karyawan Google alias Googlers dalam menghadirkan produk untuk penggunanya.

Frasa ini dihapus sejak akhir April atau awal Mei 2018. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Gizmodo, Senin (21/5/2018).

"Don't be evil" telah menjadi bagian dari slogan perusahaan sejak tahun 2000. Ketika Google ditata ulang di bawah induk Alphabet, yakni pada 2015, Alphabet menyesuaikan motto menjadi "do the right thing" atau "lakukan hal yang benar".

Kendati demikian, Google tetap mempertahankan bahasa aslinya "jangan jadi jahat".

Frasa tersebut juga begitu tertanam dalam budaya perusahaan. Saking tertanamnya, "don't be evil" sempat menjadi password WiFi di kendaraan yang digunakan untuk mengangkut karyawan ke Mountain View, Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana diarsipkan dalam Wayback Machine pada 21 April 2018, Googlers biasanya berpedoman pada frasa "don't be evil" saat menghadirkan layanan untuk para pengguna.

Bagi Googlers frasa "don't be evil" juga berarti pedoman untuk selalu menaati peraturan, bertindak terhormat, serta memperlakukan rekan kerja dengan sopan dan hormat.

Dengan motto "don't be evil" juga, Googlers memastikan bahwa layanan dan produk yang dihadirkan memiliki standard etis yang tinggi.

Kendati demikian, kode Google yang diperbarui sejak 5 April 2018 masih menyertakan motto tidak resminya yakni "don't be evil".

"Dan ingatlah, don't be evil (jangan jadi jahat) dan jika kamu mengetahui sesuatu yang menurutmu tidak benar, ungkapkan!" demikian tertulis dalam kode Google tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata-Kata yang Hanya Diketahui Googlers

Setiap perusahaan memiliki sejumlah istilah yang hanya diketahui karyawan perusahaan tersebut. Orang luar perusahaan pun bakal bertanya-tanya terkait arti kata yang dimaksud.

Hal ini juga berlaku di Google. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat yang kini punya 70 ribu karyawan di seluruh dunia itu punya berbagai istilah aneh yang hanya diketahui karyawannya.

Mengutip laman Business Insider Singapore, berikut adalah beberapa istilah internal yang kerap digunakan oleh sesama karyawan Google.

1. Plex

Markas Google yang berada di Mountain View, California, Amerika Serikat sering disebut sebagai kampus Googleplex. Nah, Plex merupakan sebutan singkat untuk kantor Google tersebut.

Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

2. GBike

Tahukah kamu, saking besarnya Googleplex, Google menyediakan sepeda sebagai moda transportasi. Nah, sepeda-sepeda ini biasa disebut GBike.

	Sepeda Google, G-Bike (Foto: Business Insider Singapore)

3. Stan

Stan adalah nama untuk patung tulang T-Rex raksasa yang ada di GooglePlex. Apa hubungan patung tulang dinosaurus dengan Google?

Rupanya, keberadaan Stan di sana untuk mengingatkan, perusahaan tak akan pernah boleh menjadi seperti dinosaurus yang kini tinggal fosil.

	Patung fosil T-Rex di Googleplex yang bernama Stan (Foto: Dug Song/Flickr)

3 dari 3 halaman

Kata-Kata yang Hanya Diketahui Googlers

4. Noogler

Tahukah kamu, karyawan Google biasa disebut Googlers? Nah, sebutan untuk karyawan baru di Google adalah Noogler yang berarti "new Googler."

Mereka yang tergabung dalam Noogler biasanya mengenakan topi berwarna warni tanda sebagai karyawan baru.

	Karyawan baru di Google alias Noogler (Foto: Business Insider Singapore)

5. TGIF

Di Google, TGIF bukan berarti Thank God It's Friday melainkan nama meeting rutin yang berlangsung Thursday alias hari Kamis.

Pertemuan ini mulai dilakukan sejak awal Google berdiri. Kini, meeting ini adakan di seluruh kantor Google di dunia, termasuk diikuti juga oleh karyawan yang baru menerima topi Nooglers mereka.

Meeting mingguan di Google yang disebut TGIF (Sumber: YouTube/Xooglers)

6. Googlegeist

Googlegeist bukanlah hantu-hantu di Google, melainkan survei tahunan di Google. Saat itu, para karyawan diminta menilai atasan atau kehidupan kantoran di Google.

Jika karyawan-karyawan di perusahaan lain enggan untuk mengisi survei semacam ini, lebih dari 90 persen Googlers mengisi survei ini tiap tahunnya.

	Googlegeist alias survei tahunan di Google (Sumber: Flickr/Haynes)

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.