Sukses

Menambang Emas di Luar Angkasa, Mungkinkah?

Apakah mungkin, menambang emas dari objek yang terbang bebas dari luar angkasa seperit asteroid?

Jakarta - Dalam waktu tiga tahun, sejumlah perusahaan antariksa mengungkap rencana besarnya untuk menggapai asteroid di luar angkasa.

Menurut mereka, jika batu sederhana dari objek ruang angkasa bisa memenuhi kemungkinan terciptanya logam seperti platinum selama emas selama berabad-abad, tentu kekayaan dari luar angkasa bisa memberikan sumber daya baru ke Bumi.

Pada kenyataannya, sulit sekali untuk bisa membawa banyak emas turun dari langit. Karenanya, usaha baru pun difokuskan pada penggunaan mineral antar planet ruang angkasa atau membangun depot bahan bakar di antariksa. Bisa jadi terdapat emas di sana, tapi kini yang difokuskan adalah air.

Jika air yang ditemukan di asteroid-asteroid dapat diekstrak dan diuraikan di tempat sehingga menjadi oksigen cair dan hidrogen cair yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, biaya perjalanan ruang angkasa akan berkurang dari biaya awal yang seharusnya ditetapkan.

Pengolahan bahan bakar tersebut dilakukan di depot bahan bakar yang kemudian dapat digunakan oleh satelit ataupun pesawat antariksa yang mengorbit bumi.

NASA, ambil contoh, memiliki proyek yang menempatkan astronot dalam kurun kurang dari satu dekade di asteroid dan di Mars pada tahun 2030-an. Dan itu akan memakan biaya yang tinggi.

Padahal, ini adalah jalan yang mungkin akan bisa menyelamatkan manusia, yakni jika kita bisa belajar cara menghentikan asteroid besar menabrak bumi.

"Kami adalah pemimpi," demikian tertulis di situs web Deep Space Industries (DSI), di samping gambar stasiun metal berbentuk semacam roda yang tampak seperti terhubung ke batu apung raksasa.

Perusahaan yang berbasis dari Negeri Paman Sam itu juga membuat langkah-langkah kecil dalam 'perjalanan panjang' untuk mengembangkan sumber daya ruang angkasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perburuan Asteroid untuk Sumber Daya

Pada awal 2016, satelit eksplorasi pertama dari DSI itu--yang ukurannya lebih kecil dari alat pemanggang roti--dipasang pada roket yang membawa muatan lain dan mulai mengintai batu yang cocok.

Pada tahun yang sama, perusahaan lain yang berbasis di AS, Planetary Resources, juga berharap dapat meluncurkan upaya perburuan asteroid yang tepat.

"Asteroid-asteroid ini tergantung lebih rendah dari tata surya," kata Eric Anderson, seorang insinyur luar angkasa Amerika dan salah satu pendiri Planetary Resources, perusahaan yang disokong Larry Page dari Google dan miliarder perusahaan Virgin, Richard Branson.

3 dari 3 halaman

Produksi Sumber Energi Bumi Bakal Pindah ke Asteroid?

Masih seputar asteroid yang bisa dijadikan sebagai sumber daya, menurut teori yang disampaikan Profesor Brian Cox, asteroid menjadi lokasi ideal untuk menjadi memindahkan produksi sumber energi Bumi.

Dalam wawancaranya bersama News.com.au seperti dilansir Mirror, Profesor Cox mengungkap sumber material metal di asteroid bisa membangun gedung pencakar langit tertinggi berukuran 8.000 kaki.

"Kami sudah mengamati beberapa asteroid di orbit Bumi. Bahkan sekarang ada sejumlah perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa yang berfokus untuk menjadikannya sebagai tambang," ujar Profesor Cox.

"Saat ini, kami masih melakukan penelitian dan mencari asteroid mana yang layak untuk dijadikan tambang. Ini adalah langkah pertama umat manusia untuk membangun peradaban antar planet," sambungnya menerangkan.

Meski terdengar mustahil dan mirip dengan yang ada di film-film fiksi ilmiwah, rencana Profesor Cox ini ternyata sejalan dengan misi besar miliarder terkaya di dunia, yakni CEO Amazon Jeff Bezos.

Reporter: DW

Sumber: DW.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.