Sukses

Riset: Pendapatan Influencer Bakal Tumbuh 5 Kali Lipat pada 2018

Riset terbaru GetCRAFT mengungkap sejumlah hal menarik tentang pemasaran brand termasuk influencer, salah satunya adalah pendapatan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - GetCRAFT, platform penyedia dan kurator konten brand, pemasaran, dan periklanan, kembali merilis riset terbaru yang melaporkan pertumbuhan pendapatan influencer di media sosial akan naik drastis pada 2018. Lebih tepatnya, riset mengungkap pendapatan mereka akan naik sampai lima kali lipat.

Alasan mengapa pendapatan kalangan influencer bakal naik diperkirakan karena unggahan berbayar di medsos kini menjadi prioritas utama bagi brand.

Bahkan, 65 persen dari responden riset GetCRAFT berencana untuk menggandeng influencer demi menunjang strategi pemasaran brand lebih banyak pada tahun depan.

Adapun prioritas-prioritas lain termasuk iklan pencarian berbayar sebanyak 53 persen, influencer marketing sebanyak 51 persen, dan 40 persennya adalah konten berbayar.

Lebih lanjut, riset juga membeberkan sekitar 47 persen dari influencer berharap pendapatannya naik dua kali lipat pada 2018. Sementara, 13 persen dari influencer berharap kenaikan pendapatannya hingga lima kali lipat pada tahun depan.

Selain itu, 77 persen penerbit dan media berekspektasi konten native ads juga bisa menghasilkan lebih dari setengah total pendapatan mereka pada tahun ini dan pada 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pergeseran Anggaran Native Ads

"Pergeseran anggaran menuju native ads menunjukkan adanya pengakuan oleh para marketers bahwa kenyataannya, mendapatkan audiens menjadi makin sulit setiap harinya. Pertumbuhan native ads membuat brand mendapatkan opsi solusi periklanan yang lebih baik," ujar pendiri dan Group CEO GetCRAFT, Patrick Searle.

Pada kesempatan yang sama, pendiri dan CEO GetCRAFT Indonesia Anthony Reza berpendapat bahwa brand juga harus bisa memercayai rekan konten mereka.

"Jadi, saat brand ingin memaksakan suara, gaya penyampaian pesan brand kepada para penerbit atau media dan influencers, mereka sebetulnya melakukan hal yang sepenuhnya bertentangan dengan definisi native advertising," ujar Anthony.

3 dari 3 halaman

Honor Influencer Sering Telat

Riset ini juga dipublikasikan GetCRAFT dalam white paper berjudul "Indonesia Native Advertising & Influencer Marketing Report 2018" dan dibuat dari hasil tiga survei kepada 150 brand, agensi, penerbit dan media, serta influencer.

Salah satu fakta menarik dari white paper juga mengungkap permasalahan terbesar yang dialami para influencer adalah keterlambatan pembayaran.

Mereka mengaku, tidak mendapatkan pembayaran secara tepat waktu. Dengan demikian, GetCRAFT menyarankan isu ini bisa ditanggulangi dengan menjalankan proses yang lebih terorganisasi atau menggunakan bantuan jasa perantara, seperti platform atau agensi.

Untuk lebih lengkap, kamu bisa kunjungi white paper GetCRAFT pada tautan berikut ini.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.