Sukses

3 Unjuk Rasa yang Mewarnai Industri Gim

Nyatanya tak hanya dunia politik saja yang ramai dengan aksi unjuk rasa, industri gim pun tak luput dari aksi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya di dunia politik, aksi unjuk rasa ternyata juga mewarnai industri gim. Pantauan Tekno Liputan6.com, beberapa aksi unjuk rasa di industri gim (game) pernah terjadi.

Pertama, unjuk rasa dilakukan oleh para pengisi suara di dalam gim. Tak kunjung mendapatkan kejelasan akan nasib mereka, beberapa pengisi suara di dalam gim yang diwakili oleh Screen Actrors Guild- American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) melakukan unjuk rasa terhadap studio dan pengembang gim.

Setelah bulan lalu berunjuk rasa di studio gim Electronic Arts di Los Angeles, SAG-AFTRA melakukan hal serupa di kantor pusat Warner Bros di Burbank, California.

SAG-AFTRA lakukan unjuk rasa. (Doc: Gameranx)
Tak hanya dua studio gim, SAG -AFTRA dan rekanannya berencana untuk sambangi studio gim lain, seperti Activision, Insomniac Games, Take-Two, dan Disney Character Voices, dan beberapa studio lainnya.

Beberapa pengisi suara ternama seperti Roger Craig Smith (Batman, Assassin's Creed), Jennifer Hale (Mass Effect, Guild Wars), dan aktor Wil Wheaton pun memberikan dukungannya terhadap aksi unjuk rasa ini.

Seperti yang dikutip dari laman Deadine, Jumat (4/11/2016), SAG-AFTRA menuntut studio gim untuk dibayar penuh setiap 500.000 unit gim yang terjual, dan mendapatkan tambahan saat gim tersebut terjual hingga 2 juta kopi.

Hingga kini, kedua belah pihak masih belum menemukan titik temu untuk masalah ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Black Desert Online

Kedua, tak hanya terjadi di dunia nyata, aksi protes atau unjuk rasa juga terjadi di dunia gim. Hal inilah yang terjadi di dalam gim Black Desert Online.

Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh kebijakan pengembang gim yang memperbolehkan pemain untuk menjual item premium dengan uang asli di dalam gim.
Black Desert Online (Doc: PC Gamer)
Dengan kebijakan ini, pemain takut kalau hal tersebut akan dieksploitasi oleh beberapa pemain yang membeli premium item tersebut dan menjualnya kembali dengan harga yang tinggi.

Hal ini berarti sama saja memberlakukan sistem Pay 2 Win atau siapa saja yang memiliki uang lebih banyak bisa menjadi karakter yang paling kuat di dalam gim tersebut. Uniknya, aksi unjuk rasa ini tak hanya dilakukan oleh segelintir pemain Black Desert Online semata.

Terhitung, ratusan pemain dari berbagai guild besar sekalipun mendukung aksi unjuk rasa ini dengan menambahkan kalimat "pay 2 win" di bendera yang dipakainya.

Untungnya, aksi unjuk rasa tersebut tak berlangsung lama. Sejak terjadi unjuk rasa besar-besaran tersebut, Kakao Games selaku pengembang pun langsung mengubah kebijakannya.

3 dari 3 halaman

RIOT: Civil Unrest

Ketiga, unjuk rasa hadir sebagai gim simulasi, RIOT. Ini merupakan gim yang terinspirasi dari berbagai aksi demonstrasi di dunia yang pernah terjadi.

Riot: Civil Unrest. (Doc: ModDB)

Di dalam gim ini, pemain akan dihadapkan dalam dua pilihan, yaitu menjadi pemimpin gerakan unjuk rasa, atau menjadi polisi anti huru-hara yang sedang bertugas mengamankan aksi tersebut.

Tampil dengan konsep unik, gim indie buatan Leonard Menchiari dan Marco Agricola tersebut dapat kamu unduh di Steam Store pada awal 2017.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.