Sukses

Menkominfo Minta Google Sebar Pokemon di Tempat Wisata

Hal ini mendorong awareness para pemain Pokemon Go untuk lebih sering ke tempat wisata dan mempelajari kultur Indonesia lebih mendalam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, sebelumnya sempat menyinggung soal demam gim mobile Pokemon Go yang lagi hangat-hangatnya dimainkan para gamer di Tanah Air.

Namun, kini pria yang akrab disapa Chief RA ini kembali buka suara soal gim berburu monster besutan Niantic Labs tersebut. Menurutnya, alangkah lebih baik jika monster-monster Pokemon disebar pihak developer ke tempat-tempat obyek wisata Indonesia demi tujuan promosi.

“Silahkan taruh Pikachu dan teman-temannya ke lokasi wisata, seperti museum di Kota Tua, supaya yang main bisa ke museum atau tempat wisata, jangan main di tempat ekstrem seperti area militer,” kata RA yang ditemui Tekno Liputan6.com usai acara Google for Indonesia di Ritz Carlton Ballroom, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Ia mengatakan, selain mempromosikan obyek-obyek wisata Indonesia, hal ini juga mendorong awareness para pemain untuk lebih sering ke tempat-tempat wisata dan mempelajari kultur Indonesia lebih mendalam.

Bahkan, ia juga tak segan untuk memberikan ‘insentif’ pada perihal ini. Pria lulusan Universitas Padjajaran ini juga tak bisa mengelak soal risiko Pokemon Go yang bisa saja menyebabkan masalah keamanan negara.

Ia pun telah mengadakan pertemuan dengan Google untuk membahas kehadiran Pokemon Go lebih lanjut, mengingat Niantic Labs merupakan developer gim mobile yang dikoordinir oleh Google.

“Kami sudah meminta Google, agar peta Google Maps yang digunakan dalam mengembangkan Pokemon Go tidak sampai menyinggung objek vital negara, seperti Istana Negara, kantor polisi, perusahan listrik negara, dan sebagainya," ucapnya.

“Intinya, kita sarankan Google agar bisa menyebarkan Pokemon ke tempat-tempat produktif yang bisa dikunjungi kala akhir pekan, seperti museum, lokasi wisata dan lainnya. Kan lebih asyik,” pungkas Chief RA.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.