Sukses

Begini Ciri-ciri Karyawan yang Pasti Dipecat Google

Ternyata Google adalah jenis perusahaan yang tak segan mendepak karyawannya yang dinilai tidak cocok.

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit orang yang bercita-cita untuk bisa bekerja di Google. Bagimana tidak, dalam hampir semua survei terkait tempat kerja terbaik, Google selalu menempati posisi teratas. 

Tentunya bukan tanpa alasan Google menjadi tempat kerja idaman banyak orang. Perusahaan yang didirikan oleh duet Larry Page dan Sergei Brin itu memberikan gaji yang besarnya di atas rata-rata, potensi pertumbuhan harga saham, suasana dan ruang kantor yang menyenangkan, serta serangkaian tunjangan yang menggiurkan.

Namun, berhati-hatilah. Sebab, ternyata Google adalah jenis perusahaan yang tak segan untuk mendepak karyawan-karyawannya yang dinilai tidak cocok bekerja dengan gaya kerja Google.

Dalam buku bartajuk "How Google Works", Chairman Google Eric Schmidt mengaku bahwa pihaknya memang selalu disibukkan dengan mencari calon karyawan yang cocok dengan budaya Google. Namun begitu, di sisi lain mereka juga selalu disibukkan dengan urusan menyingkirkan karyawan yang tidak sesuai dengan budaya Google. 

Schmidt menjelaskan, Google akan selalu mencari seorang karyawan yang masuk ke dalam kategori "knaves", alias karyawan-karyawan yang sering mengganggu, tidak memiliki kemauan, dan kerap menularkan keburukannya terhadap karyawan lain.

Jenis karyawan "knaves", menurut Schmidt, dapat melumpuhkan kinerja perusahaan. Bahkan, terkadang Schmidt mengaku ada kategori karyawan "knaves" yang lebih parah, yakni mereka yang selalu mengklaim keberhasilan dari hasil kerja keras orang lain.

"Jika Anda memiliki ciri-ciri seperti seorang "knaves", jangan harap bekerja di sini (Google), atau bahkan sekedar mendatangi kami," tulis Schmidt seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Kamis (25/6/2015).

Google sendiri saat ini tercatat memiliki total jumlah karyawan di berbagai penjuru dunia sebanyak 53.600 orang. Jumlah tersebut meningkat dari yang awalnya berjumlah 47.756 orang di akhir tahun 2013 lalu.

(dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini