Berita Pantang Menyerah Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 2

Seniman berusia 34 tahun ini kehilangan jarinya dalam kecelakaan kerja selepas SMA.

8 Cara Menjaga Anak dari Bahaya Pergaulan Bebas, Tidak Harus dengan Larangan
Bakal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo? Ini Jawaban Zulkifli Hasan
Telah dibaca 0 kali
Respons Albertina Ho soal Laporan Nurul Ghufron ke Dewas KPK
Telah dibaca 0 kali
Superbank Luncurkan Tabungan Harian, Bunganya Capai 10%
Telah dibaca 0 kali
Kuesioner PHQ-9 yang Digunakan dalam Survei Kesehatan Jiwa PPDS Secara Klinis Masih Jadi Perdebatan
Telah dibaca 0 kali
4 Cerita Bullying Singkat di Berbagai Kalangan, Berisi Pesan Moral
Telah dibaca 0 kali
Kawal Keberlanjutan, Jokowi Siapkan Rencana Kerja untuk Prabowo-Gibran
Telah dibaca 0 kali
Kakek Berusia 88 Tahun di Beijing Viral Usai Tampil di China Fashion Week
Telah dibaca 0 kali
Saksikan Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Kamis 25 April 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB
Telah dibaca 0 kali
Paul Munster Janjikan Perubahan di Laga Terakhir Persebaya Lawan Persik di Stadion GBT Surabaya
Telah dibaca 0 kali
Nokia 225 Versi Terbaru Segera Rilis, Cek Spesifikasi dan Harganya
Telah dibaca 0 kali
Batavia Prosperindo Internasional Stock Split 1:20
Telah dibaca 7 kali
Bank Saqu Luncurkan Solopreneur Academy, Wadah Buat Wirausaha Raih Sukses
Telah dibaca 7 kali
Tewas di Tangan Pemburu dan Cula Badak Dijual di Pasar Gelap Jakarta
Telah dibaca 0 kali
100 Kata-Kata Motivasi Lucu Singkat, Menghibur dan Tidak Menggurui
Telah dibaca 7 kali

Advertisement

Advertisement

Seniman musik berusia 34 tahun ini kehilangan jarinya dalam kecelakaan kerja selepas SMA.

Dengan keterbatasannya, seorang ayah merakit dan menjual kipas angin bekas, dan semua dilakukan demi menafkahi keluarga.

Alat musik tradisional Tee Hian, yang menjadi salah satu bukti akulturasi budaya Tiongkok dan Betawi.

Meskipun hanya memiliki satu kaki, Jumardi (75) hidup mandiri dengan membuka usaha jasa menjahit.

Kakek ini pantang menyerah dan tak bergantung belas kasihan. Ia tetap berjualan boneka untuk mencari rezeki di tengah keterbatasannya.

Meski memiliki keterbatasan fisik, Daeng Kulle mampu memperbaiki kerusakan mobil.

Radi Daeng Lopo atau Nenek Radi jalani kehidupan selama 40 tahun terakhir sebagai kuli pemecah batu di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Kopda Sutarto merangkak hingga garis finish dengan pengawalan tim medis.

Sempat mendapat diskriminasi dari lingkungan membuat Achmad Zulkarnain, pria penyandang difabel jadi fotografer andal.

Yola Tsagia, ibu dari Odilia Queen Layla tetap tegar meski anaknya menderita penyakit langka bahkan dia mendirikan sebuah komunitas.

Inspiratif dan pantang menyerah. Pengemudi taksi online asal Depok ini tetap semangat mengais rejeki meski memiliki keterbatasan.

Walau memiliki keterbatasan, namun tak membuat Zulfren Saragih tak bisa mencetak prestasi di dunia tinju.

Pasca-diamputasi Ronald mendapat bantuan kaki palsu gratis dari salah satu komunitas di Bogor. Di situlah timbul ide membuat kaki palsu.

Catur Bambang membuktikan, hidup sebagai penyandang disabilitas tetap bisa hidup mandiri, terus berkarya, dan bermanfaat bagi sesama.

Seorang pedagang kopi keliling, Syahrudin, pantang menyerah menafkahi keluarganya di tengah kekurangan fisik yang dia miliki.

Kemampuannya di bidang komputer membuat penyandang tunanetra ini meraih beasiswa pendidikan internasional di Thailand.

Hal itu dibuktikannya dengan diangkat menjadi dosen tetap mata kuliah ekonomoi, pada 2016 lalu di salah satu perguruan tinggi di Bekasi.

Arik Dimas terlahir dengan kondisi normal. Namun sejak 9 tahun, dia menderita penyakit muscular distrophy progresif atau kelainan otot.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, nenek Tarwiyah bekerja sebagai buruh cuci di sebuah rumah kost yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Secara fisik, Kuswati memang tak memiliki kedua tangan. Tapi ia dapat hidup mandiri, bahkan membantu ekonomi keluarganya.

Foto: Istimewa

1
2
3
4
5
6
7
8
9