Sukses

Puluhan Rumah di Situbondo Terendam Banjir Akibat Pendangkalan Sungai

Tidak hanya di kawasan permukiman, area pertanian warga juga rusak akibat terendam banjir hingga 70 sentimeter.

Liputan6.com, Situbondo - Puluhan rumah warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Tiur terendam banjir akibat luapan sungai yang mengalami pendangkalan, sehingga sungai tidak mampu menampung volume air yang besar akibat diguyur hujan lebat.

Banjir tersebut merendam puluhan rumah warga Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo pada Selasa dini hari (12/3/2024).

“Ada sekitar 20 rumah warga terendam banjir hingga sepingang orang dewasa. Warga sudah hafal karrena sering terjadi banjir pokoknya kalau hujan deras mengguyur seluruh perabotan langsung dinaikan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar salah seorang warga setempat Ahmad, Selasa (12/3/2024).

Pada tahun 2023 lalu musibah banjir di Desa Gelung terjadi hingga 5 kali setiap memasuki musim penghujan.

“Tahun ini saja sejak awal tahun hingga saat ini terjadi 2 kali banjir, setiap tahun seperti ini saat hujan,” tambahnya.

Tidak hanya di kawasan permukiman, area pertanian warga juga rusak akibat terendam banjir hingga 70 sentimeter.

“Kami berharap segera ada solusi dari pemerintah. Ini kan sudah tiap tahun terjadi, harusnya sudah ada penanganan. Tidak seperti ini,” tegas Ahmad.

Sementara itu, Kepala Desa Gelung, Hadi Baikuni mengatakan, pihaknya bersama jajaran Babinsa dan Babinkamtibmas telah melakukan penanganan termasuk melakukan koordinasi dengan pemilik tambak.

“Kami sudah melakukan langkah-langkah termasuk koordinasi dengan pemilik tambak, karena ini ada sekitar 20 rumah yang terdampak banjir,” paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koordinasi dengan Pemkab

Kata dia, pihak Desa Gelung berencana akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pengairan Kabupaten Situbondo untuk mencari Solusi agar musibah banjir tidak terus terjadi.

“Segera kita berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, agar segera bisa teratasi,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.