Sukses

Penghitungan Suara Pemilu 2024 di Kecamatan Banyuwangi Diwarnai Listrik Padam, Petugas Panik

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, masih terus berlangsung. Sejumlah kantor kecamatan yang menjadi lokasi penghitungan suara, dilaporkan mengalami pemadaman listrik. Alhasil, lokasi penghitungan suara itu gelap gulita.

Liputan6.com, Banyuwangi - Proses rekapitulasi penghitungan suara di Banyuwangi, Jawa Timur, masih terus berlangsung. Sejumlah kantor kecamatan yang menjadi lokasi penghitungan suara, dilaporkan mengalami pemadaman listrik. Alhasil, lokasi penghitungan suara itu gelap gulita.

Informasi sementara, tempat penghitungan suara yang mati listrik tersebut berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Songgon dan Kecamatan Sempu. Dua kecamatan tersebut mengalami pemadaman listrik pada rentan waktu yang berbeda.

Kecamatan Songgon terjadi sekitar pukul 19.39 Wib. Sedangkan di Kecamatan Sempu, pemadaman sekitar pukul 20.48 Wib, Selasa malam (20/2/2024)

"Iya benar sempat mengalami mati listrik. Kami langsung koordinasi dengan kabupaten tadi," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Songgon, Tri Sastra Yuwana Rabu (21/2/2024).

Sastra mengatakan, pemadaman itu sempat membuat petugas panik. Bahkan penghitungan suara sempat dihentikan karena tidak ada penerangan.

"Demi keamanan, kami sempat berhenti tadi. Para saksi partai tadi juga sepakat," terang Sastra.

Namun suasana kembali normal saat listrik kembali menyala. Petugas kemudian melanjutkan penghitungan suara.

"Durasi waktunya sebentar, sekitar 5 menitan. Sempat panik tadi," ungkap Sastra.

Dia menjelaskan, pemadaman tersebut terjadi saat penghitungan suara DPR RI dari Desa Sumberbulu, dan DPRD Provinsi dari Desa Sumberarum.

"Karena kita pakai dua panel. Jadi pas pemadaman ada dua desa yang kami proses hitung tadi," ujarnya.

Sastra juga tak menyangka ditengah proses rekapitulasi suara, terjadi pemadaman listrik. Pihaknya juga tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Kita sempat kaget sama PLN kok bisa mati. Alhamdulillah, pas kita siapkan mesin genset itu terus nyala," tandas Sastra.

Sementara itu Ketua PPK Sempu, Gilang Candra Setiawan mengaku, pemadaman di wilayahnya terjadi cukup lama, sekitar setengah jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Genset

"Sekitar 30 menit padam. Katanya ada trafo listrik yang korslet, tapi belum tahu juga penyebab pastinya," kata Gilang.

Sama seperti di Kecamatan Songgon, di Sempu penghitungan suara sempat terjeda karena listrik mati. 

"Kita sudah siapkan genset sebelumnya. Khawatir ada pemadaman, ternyata benar," ungkap Gilang.

Menurutnya, jeda pemberhentian penghitungan tadi karena petugas tengah menyalakan mesin genset. 

"Jadi setelah genset hidup kita lanjutkan lagi, gak nunggu lampu hidup. Lama kalau nunggu bisa-bisa," terang Gilang.

Dia menjelaskan, saat pemadaman tersebut, para petugas sedang melakukan penghitungan suara DPRD Provinsi dari dua desa, yakni Desa Tegalarum dan Desa Gendoh.

"Tapi semuanya kembali berjalan lancar, meski sempat ada hambatan," tandas Gilang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.