Sukses

Cerita Purwanto Warga Korban Kebocoran Gas Ammonia Pabrik Es di Tangerang: Banyak Lansia Sesak Nafas dan Muntah-muntah

Purwanto, warga Tangerang mengisahkan kejadian horor yang dialaminya akibat kebocoran gas ammonia dari pabrik es di kawasan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bagaimana tidak akibat kejadian tersebut ribuan orang terpaksa harus diungsikan.

Liputan6.com, Tangerang - Purwanto, warga Tangerang mengisahkan kejadian horor yang dialaminya akibat kebocoran gas ammonia dari pabrik es di kawasan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bagaimana tidak akibat kejadian tersebut ribuan orang terpaksa harus diungsikan.

 Purwanto yang rumahnya hanya berjarak sekitar 150 meter dari lokasi pabrik es tersebut mengisahkan, kala itu, dia bersama keluarganya masih tertidur lelap. 

Tiba-tiba saja, tercium bau menyengat yang membuatnya kebangun. Saat keluar rumah, tidak ada pemandangan lain yang diliat kecuali kabut putih. Sembari menutup mulut dan hidungnya dengan baju yang dikenakan, Purwanto mengecek tetangga yang terus meneriakan ‘gas, gas pabrik bocor!’

Mendengar hal tersebut, Purwanto kembali menutup pintu, kemudian membangunkan anak dan istrinya. Namun yang ada, dia dan keluarga semakin tak bisa bernapas, sesak dan ada rasa ingin muntah akibat keracunan terlalu lama menghirup racun dari keganasan ammonia.

“Akhirnya saya jebol atap rumah, biar bisa lihat pemandangan atau jalan keluar. Saat itu, berbagai mobil ambulans dari Rumah Sakit Sari Asih dan Ar Rahmah sudah siaga di depan gang, berjejer untuk mengangkut warga dan diungsikan,”tutur Purwanto.

Hingga akhirnya dia bergegas membawa anak perempuan dan istrinya ke dalam ambulans untuk dievakuasi. Sementara dia bersama anak laki-lakinya, tetap di perumahan, untuk kemudian membantu proses evakuasi warga lain.

“Karena, kasihan banyak yang lansia. Itu mereka sudah sesak nafas, muntah-muntah. Jujur saya juga mata perih, merah, tapi tetap harus bantu evakuasi ke rumah sakit,”ujarnya.

Sementara, hanya berjarak sekitar 50 meter dari pabrik es tersebut, Rumah Sakit Ar Rahmah sudah dipadati warga yang berbondong-bondong mencari pertolongan. Entah sekedar tabung oksigen, obat tetes mata karena perih, atau untuk berlindung dari kabut gas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesak Nafas, Mual Muntah, dan Perih di Mata

Dirut RS Ar Rahmah, dr Irhami Elfahri menyatakan, sekitar jam 03.00 itu, warga datangnya bergelombang, 10, 20, 30 orang, bergantian.

"Sampai sekitar jam 4 atau 5 subuh. Gasnya mulai tersebar sekitar jam 02.30 pagi. Langsung masuk ruangan UGD, langsung kami berikan berbagai pertolongan dan penanganan pasien kedaruratan,”ungkap Dirut RS Ar Rahmah, dr Irhami Elfahri.

Kondisi warga yang dayang mengeluhkan sesak nafas, mual muntah, dan perih di mata. Bahkan ada yang sempat pingsan atau tidak sadarkan diri, akibat terlalu banyak menghirup gas ammonia tersebut.

Setelah diberikan oksigen dan berbagai penanganan lanjutan serta observasi, Sebagian besar pasien sudah boleh dipulangkan ke rumah. Sebagian lagi, dirujuk ke rumah sakit beradius 4 sampai 5 kilometer dari lokasi kejadian. Seperti ke Rumah Sakit Sari Asih Karawaci, Sari Asih Sangiang, dan Rumah Sakit Hermina.

“Saat datang memang kondisi pasien panik ya, karena di luar rumah sakit sendiri jarak pandang paling 1 meter karena tertutup kabut gas putih. Tapi berangsur membaik sekitar jam 5 subuh, dan kini semua pasien sudah tertangani,”katanya.

Hingga kini, masih ada 4 warga yang diobservasi di UGD rumah sakit. Untuk itu, pihak rumah sakit masih siaga untuk penanganan pasien.

Reporter: Pramita Tristiawati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.