Sukses

Survei Indikator: Warga NU Jatim Lebih Mendukung Capres Pilihan Jokowi

Founder & Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, NU merupakan pendukung utama pasangan capres-cawapres dipersepsikan merupakan pasangan yang lebih didukung dan akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Surabaya - Warga Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur cenderung mendukung calon presiden dan wakil presiden yang mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kesimpulan tersebut sesuai dengan hasil survei Indikator dalam paparannya secara daring.

Founder & Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, NU merupakan pendukung utama pasangan capres-cawapres dipersepsikan merupakan pasangan yang lebih didukung dan akan dipilih oleh Jokowi.

"Yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terutama dari kelompok aktif sebagai anggota organisasi NU," kata dia, Kamis (1/2/2024).

Dia menjelaskan hal itu dilatarbelakangi bahwa warga Jawa Timur cenderung lebih tinggi dalam memberikan apresiasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

Paling tidak dalam setahun terakhir (sejak Desember 2022), tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo selalu lebih tinggi dari rata-rata warga nasional.

"Pada temuan terakhir, lebih dari 80 persen warga Jawa Timur cukup atas sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo, di hampir setiap segmen demografi dan wilayah. Tingkat kepuasan agak rendah di sekitar wilayah Jatim-II dan Jatim-V, tapi secara rata-rata masih di atas 70 persen," katanya.

Selain itu, wilayah Jawa Timur merupakan wilayah dengan konsentrasi warga NU terbesar. Rata-rata sekitar 52,4 persen warga Muslim nasional merasa sebagai bagian dari organisasi NU, dan terutama di Jawa Timur.

"Rata-rata sekitar 80,8 persen warga Muslim Jawa Timur merasa sebagai bagian dari organisasi NU," ucapnya.

Begitu juga dengan afiliasinya di dalam organisasi NU. Kurang lebih sekitar 9-10 persen warga nasional merupakan anggota aktif organisasi NU, 12-13 persen anggota tapi tidak aktif, atau secara total sekitar 24 persen merupakan anggota organisasi NU, baik aktif maupun tidak aktif.

"Dan di Jawa Timur, proporsi anggota NU lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional, sekitar 31 persen anggota aktif, 26 persen anggota tidak aktif, atau secara total sekitar 57 persen," tutur Burhanuddin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ikut Anjuran Kiai dan Ulama

Dalam survei tersebut, pada basis NU kepuasan terutama lebih tinggi pada kelompok yang semakin aktif dalam organisasi, karena itu NU merupakan kekuatan utama menjaga kredibilitas Joko Widodo di Jawa Timur.

Namun demikian, mayoritas warga cenderung menganggap bahwa pandangan tokoh terkait capres/cawapres merupakan hal penting, dan meski tidak lantas mengikuti seruan atau anjurannya untuk memilih pasangan tertentu.

Tapi, lanjut dia, kelompok lebih besar kemungkinannya untuk mengikuti seruan/anjuran tersebut tampak cukup besar, terutama anjuran dari tokoh kiai atau ulama.

"Ke depan jika simpul-simpul utama warga NU di Jawa Timur masih bisa setia kepada Presiden Joko Widodo, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mempertahankan dominasinya," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Basis Dukungan Anies-Muhaimin

Sebaliknya, jika simpul-simpul tersebut tidak bisa dijaga maka basisi suara akan mengalami penyusutan dengan signifikan.

"Dan sejauh ini yang tampak potensial menarik insentif tersebut adalah pasangan Anies-Muhaimin," tambahnya.

Sementara itu, basis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga tampak berasal dari kelompok lebih militan, lebih sering melakukan persuasi terhadap orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Pemungutan suara pileg, termasuk Pemilu Anggota DPD RI, secara serentak dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 14 Februari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.