Sukses

Tokoh NU dan PKB Jatim Cak Anam Meninggal Dunia, Yenny Wahid Merasa Sangat Kehilangan

Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid merasa kehilangan dan berbelasungkawa atas meninggalnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Khairul Anam atau yang akrab disapa Cak Anam.

Liputan6.com, Surabaya - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid merasa kehilangan dan berbelasungkawa atas meninggalnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  Khairul Anam atau yang akrab disapa Cak Anam.

"Beliau merupakan aktivis NU dan Tokoh Ansor yang dihormati. Kita merasa sangat kehilangan" kata Yenny Wahid melalui Juru Bicaranya (Jubir), Iwan Setiawan, Senin (9/10/2023).

Menurut Iwan, sebagai bukti dedikasinya untuk NU Cak Anam telah mengabadikannya dalam bentuk buku dengan judul ‘Pertumbuhan dan Perkembangan NU’

"Beliau juga sangat berkontribusi dalam memenangkan PKB pada masa-masa awal di Jatim melalui jaringan dan pasukan Ansor," ucapnya.

Diketahui, Cak Anam yang merupakan politisi senior PKB Jawa Timur meninggal dunia pagi ini, sekitar pukul 05.49 WIB di kediamannya di Kutisari, Surabaya.

Cak Anam meninggal dalam usia 69 tahun. Semasa hidupnya, pria kelahiran Jombang ini menjadi senior aktivis NU, GP Ansor, PMII dan pernah memimpin Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) tahun 2005 hingga 2015.

Sebelum wafat, Cak Anam sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit karena kondisinya terus menurun. Jenazahnya akan disemayamkan di Desa Kemirigalih, Sawiji, Jombang.

Jenazah dimakamkan di dekat makam ibundanya. Namun sebelum dibawa ke Jombang, jenazah akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Jamin Kibar, Perumahan Kutisari Indah, Surabaya.

Choirul Anam dikenal sebagai politikus yang tertempa atas kedekatannya dengan sejumlah tokoh pada masanya. Seperti KH Abdurrahman Wahid, KH Hasyim Muzadi (kedua almarhum mantan Ketua umum PBNU), serta ketawadhuannya pada figur ulama pesantren seperti KH Abdullah Faqih Langitan, KH Sholeh Qosim dan KH Imron Hamzah.

Cak Anam dikenal sebagai penulis buku Perkembangan dan Sejarah NU hingga Khittah NU, dan Sejarah GP Ansor.(

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.