Sukses

Ratusan Hektare Lahan Tahura R Soerjo Jatim Kebakaran, Perburuan Hewan Liar Jadi Penyebabnya

Para pemburu sengaja membakar semak belukar agar nanti tumbuh rumput yang baru. Saat tumbuh rumput baru, maka rusa akan berkumpul di lokasi tersebut sehingga memudahkan pemburu untuk menembak target buruan.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala UPT Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo, kompleks gunung Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Ahmad Wahyudi mengungkapkan, kebakaran hutan sepanjang musim kemarau ini tercatat seluas 244 hektare.

"Sebagian besar penyebabnya bukan karena kebakaran hutan secara alami, melainkan justru karena aktifitas perburuan hewan liar," ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Wahyudi menyebut, aksi perburuan hewan liar sempat terekam kamera pemantau, dan pihak UPT Tahura R Soerjo sudah melaporkannya ke polisi setempat.

"Kami sudah laporkan ke polisi terkait aktifitas perburuan hewan liar di Tahura R Soerjo," ucapnya.

Kebakaran hutan akibat aktifitas perburuan hewan liar tersebut menurutnya terjadi selama empat kali sejak masuk musim kemarau tahun ini. "Kami mencatat sebanyak empat kali di wilayah Pasuruan dan Mojokerto," ujar Wahyudi.

Pemburu hewan liar sengaja membakar semak belukar agar target hewan liar seperti rusa melarikan diri sehingga mudah terlihat sebagai obyek buruan.

"Setelah hewan yang diburu teridentifikasi, baru kemudian ditembak," ucap Wahyudi.

Para pemburu sengaja membakar semak belukar agar nanti tumbuh rumput yang baru. Saat tumbuh rumput baru, maka rusa akan berkumpul di lokasi tersebut sehingga memudahkan pemburu untuk menembak target buruan.

Dia mengaku tidak tahu pasti dari mana asal pemburu hewan liar tersebut. "Bisa dari orang luar, bisa dari warga sekitar. Atau orang luar yang didampingi warga sekitar sebagai penununjuk jalan," ujar Wahyudi.

Rusa adalah salah satu hewan asli penghuni taman hutan rakyat seluas 27.868 hektare itu. Selain Rusa, menurut Wahyudi juga masih ada Celeng, Babi Hutan, Elang Jawa, dan berbagai jenis satwa liar lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merusak Ekosistem di Tahura R Soerjo

Dia menegaskan jika aktifitas perburuan liar bisa berpotensi merusak ekosistem di Tahura R Soerjo.

"Kami terus meningkatkan patroli hutan, dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan akibat perburuan hewan liar," ucap Wahyudi.

Diketahui, wilayah Tahura R Soerjo secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu.

Luas kawasan Tahura R Soerjo tercatat 27.868,30 hektare dengan rincian luas kawasan Hutan Lindung 22.908,3 hektar, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo 4.960 hektare.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.