Sukses

Bersih-Bersih Usai Yadnya Kasada, 35 Pikap Sampah Dibawa Turun dari Gunung Bromo

Pengunjung dan masyarakat diminta selalu ikut bersama - sama menjaga kelestarian kawasan konservasi Gunung Bromo

Liputan6.com, Malang - Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi bersih sampah pasca upacara ritual Yadnya Kasada di Kawasan Gunung Bromo. Hasilnya, sampah sebanyak 35 truk pikap berhasil dibawa turun dari area gunung suci bagi masyarakat Tengger tersebut.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani mengatakan aksi bersih sampah di Gunung Bromo dilakukan pada 5-6 Juni, seusai upacara Yadnya Kasada yang berlangsung selama 2-5 Juni 2023.

“Selain untuk membersihkan sampah sisa kegiatan, bersih-bersih ini sekaligus untuk mengingatkan semua pihak pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” kata Septi, Rabu, 7 Juni 2023.

Pembersihan sampah pada hari pertaman baru dilakukan di area Pura Luhur Poten sebab masih banyak masyarakat lokal yang beribadah di area tangga Gunung Bromo. Meski begitu, di titik ini sampah yang bisa diangkut sebanyak 10 truk pikap.

Pada hari berikutnya, relawan gabungan menyisir area yang lebih luas. Mulai dari Pura Luhur Poten, Laut Pasir, jalur menuju kawah Gunung Bromo, tangga dan kawah Bromo, areal parkir toilet bungker, areal sekitar PKL Kasada, jalur lama Bromo serta lereng Gunung Batok.

Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies dan Watu Gedhe juga tak luput jadi sasaran aksi bersih-bersih. Hasil aksi di hari kedua itu tim relawan gabungan berhasil mengumpulkan dan mengangkut sampah sebanyak 25 truk pikap dari area Bromo.

“Seluruh sampah dibawa turun ke tempat pembuangan sampah di Sukapura,” ujar Septi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Kelestarian Bromo

Septi Eka Wardhani mengatakan, aksi bersih sampah itu tak hanya jadi upaya menjaga kebersihan kawasan Bromo pasca upacara Yadnya Kasada. Tapi juga diharapkan jadi pengingat dan mendorong kesadaran pengunjung maupun masyarakat agar selalu turut melestarikan lingkungan.

“Semua yang masuk kawasan Bromo harus ikut melestarikan lingkungan dan berperilaku yang seharusnya terhadap alam,” ujar dia.

Wisata Gunung Bromo kembali dibuka sejak 6 Juni 2023 kemarin setelah sebelumnya sempat ditutup total selama digelarnya upacara ritual Yadnya Kasada. Pengunjung yang masuk kawasan ini diminta ikut menjaga kelestarian kawasan konservasi Bromo.

“Jadilah pengunjung yang cerdas dan bertanggungjawab dengan tidak membuat sampah sembarangan,” ucap Septi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.