Sukses

Warga Binaan Lapas Banyuwangi Ngabuburit dengan Membatik dan Melukis

Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi, mempunyai cara tersendiri untuk mengisi waktu luang menjelang buka puasa. Salah satu caranya yaitu dengan cara melukis dengan tema nuansa agama dan membatik.

Liputan6.com, Banyuwangi - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi, mempunyai cara tersendiri untuk mengisi waktu luang menjelang buka puasa. Salah satu caranya yaitu dengan melukis dan membatik.

Pada Ramadhan tahun ini lapas Banyuwangi kebanjiran pesanan batik dari PIPAS Kakanwil Jatim. PIPAS yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina istri-istri petugas pemasyarakatan dan petugas pemasyarakatan wanita tersebut, memesan 53 potong kain batik.

Erna (37), Salah satu warga binaan yang menggeluti kegiatan membatik di lapas Banyuwangi mengatakan, mulai awal Ramadhan kemarin dirinya disibukkan dengan pesanan batik. 

"Alhamdulillah Ramadhan tahun ini saya ada kegiatan, jadi tak jenuh lagi saat menunggu buka puasa," kata Erna, Jumat (31/3/2023).

Erna yang merupakan terpidana kasus pajak mengaku, sebelum masuk kelembaga pemasyarakatan ini dirinya belum bisa sama sekali membatik. Namun setelah mengikuti pelatihan timbul rasa kesukaan membatik yang akhirnya memutuskan menekuni kegiatan membatik.

"Saya gak perna mengira bisa membatik, apalagi jika dilihat sangat sulit," imbuhnya.

Warga binaan lainya yakni Dadang Windarko (43), mempunyai cara tersendiri menunggu waktu buka puasa, yakni dengan cara melukis.

Pria dengan kasus sabu ini, menghilangkan kejenuhan dengan Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis. Saat Ramadhan ini, pria asal Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo melukis dengan tema Wanita berkerudung tengah menikmati destinasi witasa ikonik Banyuwangi yaitu Djawatan.

Dadang Windarko mengatakan bahwa saat bulan puasa Ramadhan ini dirinya sengaja mencari kesibukan untuk menghilangkan kejenuhan. 

"Iya, didalam kamar rasanya jenuh mas, mending saya melakukan kegiatan melukis. Itung-itung sambil menunggu buka puasa," imbuhnya sambil mengayunkan tuasnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Pesanan Batik dari Kakanwil Jatim

Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto mengatakan, pihaknya selalu berusaha memberikan bimbingan kepada warga binaan agar nanti jika keluar dari lapas bisa membuka usaha sendiri.

"Kami akan selalu memberikan fasilitas kepada warga binaan dan menggali bakat mereka. Alhamdulillah puasa tahun ini, lapas Banyuwangi dipercaya PIPAS Kakanwil Jatim untuk membuatkan batik,"paparnya.

Diketahui, PIPAS Kakanwil Jatim memesan 53 potong kain batik dengan mengangkat motif Tema yakni tentang monumen pahlawan. Mulai dari lambang khas Surabaya yakni hiu dan buaya serta Tugu Pahlawan Surabaya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.