Sukses

Gus Muhdlor Prihatin Stunting di Sidoarjo Naik 1,3 Persen, Apa Solusinya?

Muhdlor menegaskan, persoalan stunting tidak boleh dianggap remeh, ia mengaku prihatin dengan naiknya kasus tersebut.

Liputan6.com, Sidoarjo - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor mendapati angka kasus stunting di Sidoarjo naik 1,3 persen pada 2022.  Pada 2021 kasus stunting diangka 14,8 persen kemudian pada 2022 kasusnya naik mencapai 16,1 persen.

"Saya prihatin bila melihat angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. Sejak dua tahun ini angkanya tidak mengalami penurunan. Bahkan ada peningkatan di tahun 2021 dan 2022," ujarnya, Jumat (17/2/2023).

Muhdlor menegaskan, persoalan stunting tidak boleh dianggap remeh, ia mengaku prihatin dengan naiknya kasus tersebut. Putra KH. Agoes Ali Masyhuri itu meminta Dinas Kesehatan dan OPD terkait segera melakukan upaya percepatan penurunan stunting.

"Semua OPD Sidoarjo diharapkan saling berkoordinasi dan bekerjasama. Tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Sidoarjo saja. Melainkan oleh seluruh OPD melalui programnya. Semisal dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB/P3AKB Sidoarjo," ucapnya.

Begitu juga dengan Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) maupun Sub PPKBD. Perannya sangat penting bagi upaya percepatan penurunan stunting.

"Stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Dinas Kesehatan, P3AKB juga harus ikut, Puskesmas juga ikut, rumah sakit rumah sakit juga perlu ikut serta PPKBD maupun Sub PPKBD juga harus terlibat," ujar Bupati Gus Muhdlor.

Oleh karenanya ia meminta seluruh instansi yang ada untuk bersinergi. Seluruh OPD juga harus optimis untuk dapat merubahnya.

"Kenaikan hampir 2 persen ini harus bisa kita selesaikan, kalau masalah kurang koordinasi, kurang komunikasi, kurang sinergitas harus dapat kita hindari," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Faktor

Muhdlor mengatakan, banyak faktor yang berpengaruh pada meningkatnya angka stunting. Tidak hanya masalah gizi saja. Namun juga masalah prilaku hidup bersih dan sehat.

Oleh karenanya, lanjut Bupati Gus Muhdlor, edukasi tentang itu perlu disampaikan kepada masyarakat. Semisal edukasi untuk menggunakan air bersih bagi keperluan rumah tangga.

"Semisal minum air yang didalamnya terdapat kandungan Fe (kadar besi) yang cukup tinggi, sehingga ketika ibu hamil meminum air ini maka akan sangat berpengaruh terhadap janinnya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.