Sukses

Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Banyuwangi Menurun, Catat 29 Kasus

Menurut Henik, kasus kekerasan perempuan dan anak seperti halnya fenomena gunung es. Dipermukaan seolah hanya sedikit, namun yang tidak terlihat justru bisa jadi lebih banyak.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kasus kekerasan perempuan dan anak di Banyuwangi pada 2022 menunjunkkan tren penurunan. Terhitung sejak Januari hingga Oktober 2022, angka kekerasan perempuan anak ada 29 kasus. Pada 2021 lalu mencapai 38 kasus.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Henik Setyorini mengatakan kasus yang terjadi terdiri berbagai ragam jenis kejahatan. Seperti KDRT, pemerkosaan, pelecehan seksual dan penelantaran.

"Untuk kasus kekerasan di dominasi KDRT, hampir setengahnya ada sekitar  14 kasus, sedangan sisanya ada pemerkosaan, pelecehan seksual dan  kekerasan lainya,"ujar Henik, Rabu (14/12/2022).

Menurut Henik, kasus kekerasan perempuan dan anak seperti halnya fenomena gunung es.  Dipermukaan seolah hanya sedikit, namun yang tidak terlihat justru bisa jadi lebih banyak.

"Itu data yang ada di kami, bisa jadi karena memang masih minim melapor. Akan tetapi ini menjadi atensi bagi kami," kata Henik

Henik mengimbau kepada para korban kekerasan untuk berani buka suara dan melapor. Selain pelakunya bisa diadili, korban pun supaya bisa mendapat penanganan yang tepat.

“Saya berharap masyarakat yang mengalami kekerasan agar berani melapor. Karena dengan laporan itu, masyarakat akan dilindungi, jangan takut karena selamatan pelapor akan terjamin,”paparnya

Menurut henik, Pemkab Banyuwangi memperkuat upaya pencegahan serta penanganannya.

"Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak, kita kuatkan semuanya. Tetapi semua kembali ke oknum semoga semua sadar bahwa kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga perempuan dan anak-anak kita," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.