Sukses

PSSI Akui Tidak Memprediksi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Sekeretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan pihaknya telah menyepakati tidak ada superter tim tamu pada laga Liga 1 Indonesia Arema FC versus Persebaya.

Liputan6.com, Malang - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut pihaknya tidak memprediksi akan terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Sekeretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan pihaknya telah menyepakati tidak ada superter tim tamu pada laga Liga 1 Indonesia Arema FC versus Persebaya.

"Sebelum pertandingan, sudah diadakan diskusi dan rapat yang menyepakati suporter tim tamu (pendukung Persebaya-red) tidak diperkenankan ke stadion. Kami pasti memprediksi secara 'positive thinking' tentu tidak akan terjadi apa-apa," kata Yunus, dilansir dari Antara, Minggu (2/10/2022).

Menurut dia, kebijakan untuk tidak memperkenankan suporter tim tandang datang ke lokasi pertandingan adalah hal lumrah pada laga dengan rivalitas panas seperti Arema FC dan Persebaya.

Yunus melanjutkan, ketidakhadiran pendukung Persebaya yang membuat laga tersebut tetap digelar malam hari mulai pukul 20.00 WIB meski pihak polisi sempat meminta partai itu dipercepat ke pukul 15.30 WIB.

"Dengan tidak ada suporter Persebaya datang Malang, terjadilah kesepahaman bersama dan akhirnya laga tetap dilaksanakan (mulai pukul 20.00 WIB-red)," kata Yunus menambahkan.

Namun, ternyata, kerusuhan tetap terjadi walau tidak ada suporter lawan di stadion. Aremania, merangsek masuk ke lapangan karena kecewa timnya kalah 2-3 dari Persebaya.

Sampai Minggu pukul 14.58 WIB, tercatat 130 orang kehilangan nyawa akibat kerusuhan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.