Sukses

Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Film, Pengin Hijrah Resmi Tayang Bawa Pesan Moral untuk Gen Z

Penayangan perdana film Pengin Hijrah di Plaza Senayan XXI Jakarta, dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D.

Diterbitkan 04 November 2025, 19:30 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Film "Pengin Hijrah" tayang perdana 30 Oktober 2025, disambut antusias berbagai kalangan.
  • Kisah film berpusat pada perjalanan hijrah remaja, menekankan perubahan positif dan kesadaran diri.
  • Mendapat apresiasi Mendikbudristek dan Rektor IPB, direkomendasikan sebagai inspirasi Gen Z.

Liputan6.com, Jakarta Film Pengin Hijrah akhirnya menyapa penonton di bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025. Penayangan perdana film yang dibintangi Steffi Zamora, Endy Arfian, dan Daffa Wardhana ini disambut antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, dari masyarakat umum, akademisi, hingga pelajar.

Pengin Hijrah mengisahkan perjalanan transformatif dalam mencari makna hijrah sesungguhnya. Kisah yang disajikan berpusat pada perjuangan meninggalkan kebiasaan lama menuju kehidupan lebih baik, dari keraguan menuju keyakinan, yang dikemas dalam potret pergaulan remaja modern.

Lebih dari sekadar tontonan, Pengin Hijrah membawa pesan moral mendalam yang sangat relevan untuk generasi Z. Film ini menegaskan, tiap perubahan positif selalu berawal dari kesadaran diri yang didukung lingkungan sekitar yang suportif.

Penayangan perdana yang digelar di Plaza Senayan XXI, Jakarta, turut dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. Mas Menteri menyampaikan apresiasinya karena film ini berhasil menyajikan tontonan yang sarat muatan edukatif bagi mahasiswa.

“Filmnya sangat baik dengan latar belakang cerita tentang mahasiswa. Jadi ini relevan dengan kisah-kisah mahasiswa. Pelajarannya banyak, hikmahnya banyak, tentang bagaimana menghadapi masalah, menjaga pertemanan, dan terus mengejar cita-cita," kata Brian Yuliarto.

Lebih lanjut, Brian merekomendasikan para gen Z menonton film Pengin Hijrah. Ia menilai film ini dapat menginspirasi generasi muda untuk tidak mudah menyerah dan melakukan hal-hal positif.

"Saya sangat merekomendasikan teman mahasiswa untuk menonton film ini. Pengin Hijrah bisa menjadi inspirasi agar mahasiswa tidak mudah menyerah, tetap semangat, dan selalu mendekatkan diri kepada kebaikan,” ujarnya.

2 dari 4 halaman

Literasi dan Layar Lebar

Dukungan terhadap film ini juga datang dari pimpinan institusi pendidikan terkemuka di Indonesia. Rektor IPB University, Prof. Arif Satria menyatakan dukungan penuh terhadap sinergi antara dunia pendidikan, literasi, dan industri perfilman yang diwujudkan melalui Pengin Hijrah.

"Pengin Hijrah membuktikan literasi tidak hanya hadir di halaman buku, tapi juga dapat hidup di layar lebar dan menyentuh hati masyarakat. Kami harap kolaborasi seperti ini dapat melahirkan lebih banyak karya yang mendidik, inspiratif, dan berdampak positif," ungkap Arif Satria.

 

3 dari 4 halaman

Cermin Bagi Siapapun

Dari balik layar, produser film Pengin Hijrah, Budi Yulianto, menjelaskan, proyek ini lahir dari kegelisahan. Ia mengatakan, film ini sengaja dibuat sebagai cermin bagi siapa pun yang sedang berjuang memperbaiki diri.

"Pengin Hijrah cermin bagi siapa pun yang sedang berproses memperbaiki diri. Pesannya sederhana namun kuat: setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik, asalkan mau memulai dan tidak berhenti di tengah jalan,” kata Budi Yulianto.

 

4 dari 4 halaman

Melalui Buku dan Film

Keunikan Pengin Hijrah tidak berhenti di layar lebar, karena film ini bagian dari program "From Book to Screen" hasil kerja sama dengan IPB Press. Novel adaptasinya bahkan lebih dulu diterbitkan melalui imprint Insan Pustaka Berkreasi.

"Melalui buku dan film, kami ingin menghadirkan dua pengalaman berbeda tapi saling melengkapi. Film menggerakkan hati melalui kekuatan audio visual, sementara buku menuntun imajinasi hingga mencapai kedalaman makna," tutur Direktur IPB Press, Erick.

Saat ini film Pengin Hijrah sudah dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Sementara itu, novel adaptasinya telah tersedia di berbagai toko buku daring dan gerai resmi IPB Press.