Sukses

Fero Walandouw Produseri Film 8 Warriors Berlatar Surabaya 10 November 1945, Akui Biaya Produksi Besar

Film kolosal 8 Warriors, Cinta dan Tanah Air siap digarap. Yang menarik ada Fero Walandouw duduk di kursi produser. Ia buka kartu soal biaya produksi.

Liputan6.com, Jakarta Kabar baik datang dari industri film Tanah Air. Sebuah film kolosal bertajuk 8 Warriors, Cinta, dan Tanah Air siap digarap. Yang menarik ada aktor Fero Walandouw sebagai salah satu produser film ini.

Film 8 Warriors berdasarkan peristiwa nyata perang 10 November 1945 di Surabaya. Kisahnya berpusat pada 8 sahabat yang andil dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Saat artikel ini disusun, belum terkonfirmasi siapa saja bintang film 8 Warriors yang berlatar Surabaya. Yang jelas, Jaya Tamalaki dan Djo Arko digadang-gadang akan menyutradarai film yang diproduksi Golden Pictures.

“Benar, proyek yang sedang kami realisasikan bukan film biasa seperti yang pernah dibuat sebelumnya di dalam negeri. Otomatis butuh biaya yang memadai sesuai konsep besarnya,” kata Fero Walandouw.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesampingkan Besar Kecilnya Biaya

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (26/3/2024), Reyniel Fero alias Fero Walandouw mengimbau publik tak menyorot biaya produksi melainkan efek film ini bagi masyarakat ke depan.

“Kesampingkan dulu besar kecilnya biaya. Target skala perioritas kami adalah hasil film ini mampu bermanfaat besar, terutama bagi generasi bangsa. Nilai komersial akan mengikuti jika semua berjalan dengan baik,” bintang film Kuntilanak menyambung.

Yang jelas, proyek ini didukung dan disambut hangat banyak pihak termasuk Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan tim produksi di Hambalang, minggu lalu. Momen ini membuat tim Golden Pictures makin percaya diri memulai produksi film.

 

3 dari 4 halaman

Lahan Sekitar 15 Hektar

Anton Firmansyah yang juga menjabat produser menjelaskan, pihaknya siap merekrut sineas profesional, bahkan membuat studio alam untuk membangun set Surabaya dan beberapa gedung yang melekat pada peristiwa 10 November 1945.

“Untuk membangun lokasi ini, setidaknya kami butuh lahan kurang lebih seluas 15 hektar. Itu harus kami buat, karena titik-titik lokasi yang asli sudah berubah total. Tidak memenuhi syarat lagi sebagai lokasi syuting,” ujar Anton Firmansyah.

4 dari 4 halaman

Teknologi CGI

Sementara itu, Jaya Tamalaki dan Djo Arko memprediksi tantangan berat di lokasi syuting 8 Warriors nantinya. Mereka meninggung penggunaan teknologi Computer Generated Imagery atau CGI.

“Perlu konsep matang yang dipastikan akan memadukan real shot dengan teknologi CGI. Saya percaya tim kami akan mampu merealisasikan film mendekati suasana aslinya,” ungkap Djo Arko diiakan Jaya Tamalaki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.