Sukses

Cerita Rachel Vennya Viral, Maharani Kemala Teringat Pengalamannya saat Diperlakukan Tak Menyenangkan di Kelab Bali

Setelah masalah di vila Uluwatu, Bali, yang menimpa Rachel Vennya viral, Maharani Kemala mengenang pengalaman buruk oleh pelayanan dari salah satu tempat hiburan di Bali.

Liputan6.com, Jakarta Nama Rachel Vennya saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran banyaknya berita yang menyorot sang influencer Tanah Air diusir dari vila mewah di kawasan Uluwatu, Bali. Penyebabnya, ia membawa makanan dari luar berupa mie instan dan juga sereal lalu hendak menggunakan dapur di dalam vila tersebut.

Rachel Vennya sudah membayar vila privat itu seharga Rp25 juta per malam selama 3 hari. Namun kedatangannya menuai konflik lantaran ia protes area dapur di vila harus disewa lagi agar bisa digunakan untuk memasak. Rachel pun mendapat perlakuan tak menyenangkan setelah melayangkan protes.

Namun begitu, mantan istri Okin tetap mendapat dukungan penuh dari netizen serta menganggap bahwa aturan di dalam villa itu tidak masuk akal. Setelah berita ini mencuat, sosok pebisnis tanah air yang juga salah seorang founder MS Glow, Maharani Kemala ikut speak up.

Namun bukan soal masalah yang menimpa Rachel Vennya, Maharani Kemala mengenang pernah tertimpa pengalaman buruk oleh pelayanan dari salah satu tempat hiburan yang berlokasi di Bali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Maharani Kemala Sempat Didorong

Pada postingan Instagram milik salah satu tokoh masyarakat Bali, Niluh Djelantik, Maharani Kemala muncul di kolom komentar dengan menceritakan pengalaman buruk yang ia dapat saat berkunjung ke salah satu kelab milik orang asing di Pulau Dewata. Padahal, Maharani Kemala sendiri merupakan warga asli Bali.

Di kelab tersebut, Maharani tidak sekadar berkunjung, tapi juga memesan beberapa makanan dan minuman dengan total lebih dari Rp25 juta. Namun, Maharani yang lahir dan besar di Bali, justru merasa diperlakukan tidak menyenangkan oleh staf di kelab yang notabene adalah sesama warga lokal itu.

Dari pengakuannya, Maharani bahkan menuturkan bahwa petugas keamanan di kelab tersebut sampai mendorong dirinya. Maharani yang memiliki sejumlah bisnis di Tanah Air ini pun sampai geram dan sempat terlintas di pikirannya untuk membeli kelab tersebut.

“Masih kesel sampe skrg… sekuritinya jg galak sampe ngedorong sayaaaa, pertama kali saya diperlakukan begini di bali lagi.. huhu oengen beli rasanya club itu,” ceplos Maharani.

 

3 dari 4 halaman

Maharani Enggan Mempermasalahkan

Meski diperlakukan dengan sikap yang tidak baik, Maharani Kemala jutsru enggan memperpanjang masalah tersebut lantaran ia merasa kasihan dengan staf-staf orang lokal yang ada di kelab itu.

Maharani menyayangkan bahwa sesama warga lokal justru menganggap remeh dan berbanding terbalik dengan staf asingnya yang justru sangat ramah.

Masih di kolom komentar, Maharani menyoroti banyaknya pekerja lokal di tempat hiburan atau layanan di Bali yang justru meremehkan turis lokal, padahal banyak juga turis lokal yang tidak segan mengeluarkan uang banyak di sebuah tempat hiburan.

Maharani berharap, berbagai tempat hiburan yang ada di Bali bisa lebih ditingkatkan lagi pelayanannya terhadap sesama warga lokal. Namun, Maharani tidak menyebutkan lebih lanjut kelab mana yang ia kunjungi hingga menerima perlakuan tidak baik tersebut. Ia merasa adanya kemiripan cerita dengan kejadian yang dialami oleh Rachel Vennya baru-baru ini.

 

4 dari 4 halaman

Harus Adanya Perbaikan

Rachel dan Maharani tentunya memiliki harapan yang sama, yaitu adanya perbaikan layanan dari semua tempat yang beroperasi di Bali, baik itu tempat hiburan atau tempat yang menyediakan layanan berupa villa dan lain sebagainya.

Harapan lain dengan mencuatya berita ini adalah bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi semua kalangan supaya bisa menciptakan kenyamanan serta keharmonisan di Indonesia, terutama antara pemberi jasa dengan pembeli jasa, khususnya di Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.