Sukses

Kisah Detektif Jubun Langganan Para Artis, Berikan Tips Atasi Aksi Pemerasan

Detektif Jubun memberikan tips agar masyarakat tidak tertipu.

Liputan6.com, Jakarta Kisah detektif swasta ternyata tak hanya ada di film-film, namun juga ada di Indonesia. Salah satunya adalah Detektif Jubun. Jubun merupakan seorang investigator profesional yang mendirikan agensi investigator profesional yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA). Salah seorang detektif swasta yang juga menangani kasus-kasus kejahatan siber, berbagi ilmu dan pengalamannya dalam menanggapi pemerasan dengan modus menjadi hacker.

Menurut Detektif Jubun, masyarakat wajib memahami bahwa kebanyakan orang yang mengaku sebagai hacker dan melakukan pemerasan melalui platform digital adalah penipu.

"Sekarang banyak orang mengaku sebagai hacker atau ahli IT. Bisa lacak ini lacak itu, bisa akses ponsel orang, bisa baca isi HP orang dan sebagainya. Sebenarnya, saya katakan itu semua bohong belaka,” kata Jubun dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Jubun menambahkan, kemampuan IT yang dimiliki oleh para pelaku penipuan itu umumnya hanya pengetahuan biasa yang sebenarnya mudah ditemukan di Google. Dalam menjalankan operasinya, mereka hanya memanfaatkan ketidaktahuan sebagian masyarakat.

"Di Google, bisa kok kita menemukan cara-cara mengetahui Imei, IP Address, atau lokasi. Itu mudah dipelajari dan tidak menandakan bahwa pelaku itu hacker atau orang pintar IT yang bisa melacak atau membaca isi ponsel kita. Jadi, tidak perlu panik," ujar detektif yang punya klien para artis ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Modus

Salah satu modus yang sering Jubun temui, pelaku penipuan mengirim email dengan nama pengirim alamat korbannya sendiri.  Hal tersebut dilakukan sebagai cara untuk meyakinkan korban bahwa pelaku itu orang pintar yang mampu melakukan hack alamat e-mail dan menggunakan e-mail korbannya. Padahal, kata Jubun, hal tersebut bukan tanda bahwa email korban sudah diretas. 

"Dalam kasus tersebut, pelaku hanya menyamarkan kolom nama pengirim saja saat mengirimkan pesan. Hal tersebut mudah dilakukan, bukan tanda bahwa dia itu hacker yang akan mencuri data korban!” terang Jubun.

Oleh karena itu, Jubun menyarankan masyarakat untuk tetap tenang ketika mendapatkan pesan dari orang yang mengaku hacker. 

 

3 dari 4 halaman

Cara Menguji Kebenaran Hacker 

Jika Anda termasuk orang yang pernah dikirimi pesan dari orang yang mengatasnamakan hacker, Anda sebenarnya dapat menguji langsung kebenarannya. Anda dapat membuktikan apakah pengirim pesan itu benar-benar hacker atau hanya penipu.

Cara yang paling sederhana dari Detektif Jubun, Anda tinggal membalas pesan hacker tersebut dan menantangnya untuk menginformasikan isi inbox dalam akun email Anda.

"Tanyakan saja, apa isi inbox kita? Jika pelaku benar-benar menguasai atau meng-hack email kita, maka pelaku tentu saja akan bisa membaca isi inbox kita dengan mudah,” tegasnya.

 

4 dari 4 halaman

Pengalaman

Namun pada umumnya, pengalaman Jubun, hacker-hacker yang mengancam melakukan pemerasan itu tidak dapat menjawab tantangan tersebut. Hal itu berarti, pengakuannya sebagai hacker hanyalah bohong belaka dan tidak perlu dikhawatirkan.

Jadi, Jubun mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan mudah terintimidasi. Pastikan untuk tidak gegabah dan terlalu cepat melakukan respon ketika mendapatkan situasi semacam itu. 

"Sebaiknya, cari tahu dan pertimbangkan baik-baik segala sesuatunya agar tidak salah mengambil langkah," pungkasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.