Sukses

Pilunya Tsania Marwa Gagal Jemput Anak Hingga Komunikasi dari Balik Jendela: Kejadian Kemarin Tidak Fair

Tsania Marwa gagal menjemput anak-anak di kediaman mantan suaminya, Atalarik Syach. Padahal, ia menang hak asuh anak.

Liputan6.com, Jakarta April 2021, Tsania Marwa menyambangi rumah mantan suami, Atalarik Syach untuk menjemput kedua buah hati setelah ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak oleh pengadilan.

Saat masuk rumah, Tsania Marwa diminta tak membawa tas, mainan, dan ponsel. Penjemputan anak berlangsung selama lima jam dan tak menghasilkan apapun. Dengan berlinang air mata, sang aktris akhirnya pulang.

“Dengan kejadian kemarin enggak. Enggak fair. Sorry tapi aku harus bilang enggak fair. Karena aku pikir di bayangan aku, aku masuk, anak sudah di depan. Mungkin sudah disiapin bawaannya entah itu tas atau apa,” ujar Tsania Marwa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Aku Tinggal Jemput

“Ya sudah, aku tinggal jemput. Orang aku sudah sampai percaya diri banget ngomong, sudahlah paling lama sejam. Itu sudah sampai terucap di mulut, ternyata sealot. Aku datang, boro-boro anaknya disiapkan, orang anaknya terkunci dalam kamar,” ia menyambung.

Ini disampaikannya dalam video Derita Panjang Tsania Marwa Hingga Detik Ini Masih Kehilangan Hak Asuh Anak. Ada Eksekusi Kedua? di kanal YouTube Maia AlElDul TV, 6 Mei 2021.

3 dari 5 halaman

Komunikasi dari Jendela

Yang disesalkan Tsania Marwa, pihak pengadilan tampak tak menindak tegas saat mendapati banyak pihak yang tidak berkepentingan hadir dalam penjemputan anak di rumah Atalarik Syach.

“Aku komunikasi cuma dari jendela. Aku setahun lo Bun enggak ketemu sama mereka. Karena sebelumnya aku masih bolak-balik ke sekolah. Karena pandemi akhirnya sekolah enggak bisa,” Tsania Marwa menjelaskan.

 

4 dari 5 halaman

Tak Mau Diculik Umi

Tak ada akses bertemu anak membuat Tsania Marwa yang sudah setahun tidak bertemu buah hati terus memperjuangkan hak sebagai seorang ibu. Ia terpukul kala dua anaknya mengira hendak diculik ibu kandung.

“Aku enggak mau diculik sama Umi. Aku dengar sendiri dan ada saksi juga dan mungkin kuasa Allah ya (momen) itu terekam. Itu menjadi momen yang ramai. Kok bisa ya anak umur 5 tahun karena kan enggak lumrah,” paparnya. 

5 dari 5 halaman

Aku Drop

Penjemputan anak terkesan bermakna negatif. Tsania Marwa tak percaya kedua anaknya mengenal istilah kata culik. Dari lubuk hati, ia percaya anak-anak sangat menyayangi ibu mereka.

“Enggak mungkin, itu enggak lumrah karena aku percaya anak aku sayang sama aku. Jadi kalau sampai dia bisa ngomong diculik, itu sudah wallahualam siapa yang ngajarin. Di situ aku jujur drop,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.