Sukses

Bedah Dunia Stand Up Comedy dan Art di IDGAF SoundLiveFest 2020, #BikinApaansikJadiAsik

IDGAF SoundLiveFest 2020 hadirkan pembahasan menarik seputar dunia stand up comedy dan art.

Liputan6.com, Jakarta Situasi pandemi yang melanda Indonesia tak menghentikan industri kreatif untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat luas. Tak bisa menggelar event kreatif dan festival secara offline yang bisa disaksikan secara langsung, Samara LIVE menghadirkan kembali festival dengan format virtual atau online.

Untuk menginspirasi sekaligus menghibur masyarakat Indonesia di akhir tahun 2020 yang penuh tantangan dan banyak keresahan, Samara Live menggelar I Dont Give a Fest atau IDGAF SoundLiveFest 2020, #BikinApaansikJadiAsik selama 2 hari pada 19 dan 20 Desember 2020.

Hari pertama IDGAF SoundLiveFest 2020 hadirkan talkshow tentang Film bersama Sutradara, Jason Iskandar dan Streetwear Fashion bersama Co-Founder of Take Craft, Arya Dibi. Panggung musik IDGAF SoundLiveFest 2020 hari pertama menampilkan Kapal Udara, Hondo, Danilla dan Adhitia Sofyan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Hari Kedua IDGAF SoundLiveFest 2020

IDGAF SoundLiveFest 2020 hari kedua diawali dengan Talkshow Art yang mengangkat tema "Seeing The World in Technicolor: Beauty from Chaos Through Artist's Eyes" bersama Ilustrator Jamal Masykur Aziz dan dipandu oleh Educator and Art Museum Professional, Aprina Murwanti.

Berkecimpung di dunia seni rupa dan mural lebih dari 10 tahun, membuat Aziz sudah banyak merasakan manis asam dunia seni rupa. Menariknya pemilik Instagram Lapantigatiga ini tidak memiliki latar pendidikan kesenian atau seni rupa melainkan sekolah jurusan IT.

Bermodal komputer di rumah dan kesukaan menggambar, Aziz mulai membuat berbagai ilustrasi, termasuk dari aplikasi Corel Draw. Kerap menang kompetisi desain membuat Aziz jadi semakin percaya diri untuk mendalami seni visual. Sementara karya seni mural Aziz yang berkesan berawal dari permintaan Endah N Resha untuk menghias cafenya. Dari situ juga yang menjadi portofolio pertama untuk seni mural dan mulai mendapatkan banyak klien.

Sebagai orang yang bukan berlatar belakang seni, Aziz mengungkapkan bahwa memiliki portofolio sangat penting namun tetap harus memahami dasar dan ilmu dari seni itu sendiri.

"Yang paling penting belajar dari basic-nya dulu. Gw bukan orang seni, tapi gw suka akan seni painting. Gw belajar bukan dari hasil jadi orang, tapi gw pelajari literaturnya. Ketika gw bingung lukisan A, jadi gw tau treadmentnya. Jadi ada solusi. Untuk yang baru mulai, sebelum menampilkan portofolio itu, mendingan kita belajar dulu dari bawah. Ketika sudah mulai pantas diri untuk maju, maka akan lebih mudah untuk majunya. Daripada karya keren-keren dulu, nanti malah belum siap," ujar Aziz.

Untuk mencari ide, Aziz mengatakan bisa dari mana saja. Tongkrongan, jalan-jalan, tapi dirinya mengaku lebih banyak dari lingkungan terdekat.

"Sampai sekarang ini dapat inspirasi dan imajinasi dan nyari konsep kebanyakan dari lingkungan terdekat, didengarkan trus dicatet, gw pakai kata kunci. Sehingga gw punya titik fokus, nyortirnya lebih enak, dari situ diterjemahin ke visual. Dari kata kunci A, bisa memvisualisasikan A, B, C yang ada dipikiran gw," jelasnya.

Buat yang ingin jadi freelancer seni rupa, Aziz punya tips. "Jangan bandingkan diri dan karyamu dengan orang lain. Itu bisa bikin down dan tidak semangat. Tapi bandingkan diri dengan hari kemarin. Daripada melihat ke atas, lihat sendiri yang bisa digali," ujar Aziz.

3 dari 5 halaman

Kunci Penting untuk Stand Up Comedy

Keseruan festival IDGAF SoundLiveFest 2020 dilanjutkan dengan Talkshow menarik yang mengulas dunia stand up comedy. Talkshow bertajuk "A Curious Case of Comedy Amidst Uncertainty" menghadirkan narasumber Mo Sidik dan Gilang Bhaskara atau Ghilbas yang dipandu oleh Ge Pamungkas.

Obrolan dimulai dari Mo Sidik dan Ghilbas yang menceritakan latar belakang terjun ke dunia stand up comedy, suka duka jadi komedian hingga bekal apa saja yang perlu dimiliki untuk tampil atau berstand up comedy. Menurut Mo Sidik dan Ghilbas setiap orang bisa menjadi seorang stand up comedy, tinggal masalah waktu saja.

"Semua orang bisa jadi stand up comedy, tapi gak semua orang bisa jadi stand up comedy profesional," ujar Mo Sidik.

"Stand up comedy itu ada teorinya dan bisa dipelajari, tinggal masalah durasi aja," kata Ghilbas.

Ghilbas menyarankan setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan para komika sebelum tampil stand up comedy secara profesional.

"Pertama, pelunasan. Harus sudah selesai sebelum tampil. Kedua, makan. Harus sudah makan sebelum tampil. Lucu gak lucu, lu bisa pulang karena sudah makan. Dan jangan titipkan makanan ke panitia," kata Ghilbas.

"Jadi sudah lunas dan sudah makan, jadi perut gak puyeng," simpul Ghilbas.

Sementara itu Mo Sidik mengingatkan bahwa untuk membuat materi stand up comedy agar mengingat tiga mantra. "Dari diri sendiri, lihat kekurangan lu apa. Itu bisa dijadikan joke. Lingkungan kecil atau lingkaran dan ketiga adalah observasi," Mo Sidik.

Keduanya juga menambahkan bahwa sebelum tampil di panggung profesional, jangan ragu untuk banyak bertanya kepada pihak pengundang.

"Kita sering banyak nanya. Jarak dari panggung ke penonton apa, indoor apa outdoor, duduknya gimana, rundown habis makan atau apa, bosnya datang jam berapa dan tetap disitu, yang hadir siapa saja," ujar Ghilbas.

 

4 dari 5 halaman

Stand Up Comedy di Tengah Pandemi

Lebih lanjut, Mo Sidik menceritakan bahwa di tengah pandemi ini sekarang ini, stand up comedy di zoom menjadi sebuah seni baru.

“Bukan seperti stand up yang kita kenal. Harus dipelajari lagi dan cari celahnya lagi. Lu gak bisa menerapkan semua hukum di stand up comedy di zoom. Misalnya harus pakai property, presentasi dan segala macam. Pakai virtual background. Deketkan kamera ke hidung," ujar Mo Sidik.

Sementara bagi Ghilbas, stand up comedy via banyak tantangan yang harus dihadapi.

"Gw baru ngambil stand up comedy di zoom itu baru 2 atau 3 kali itu pun gw datang ke studio, ada krunya gitu. Mereka yang menyiapkan, bukan dari rumah, di kamar. Karena kalau gue sendiri itu akan merasa susah karena saya muncul setengah. Takut internet gimana dan lighting kurang. Jadi gw gak berani lebih ke teknis, kalau direkam dengan proper gak apa apa," ungkap Ghilbas

Menutup sesi Talkshow, keduanya memberikan pesan penting kepada para komika dan mereka yang ingin terjun ke dunia stand up comedy. Mo Sidik menekankan pada istilah 10 O’Clock.

"10 O'Clock, elu boleh sedih dan segala macam habis pertunjukan cuma sampai jam 10 pagi. Misal tampil jam 8 malam, trus pecah banget antara jam 8 malam sampai 10 pagi lu boleh pamer dan seneng banget. Saat jam 10 lebih 1 itu lu kembali ke nol. Lu nulis lagi, lupain apa yang terjadi semalam," kata Mo Sidiq.

Sementara menurut Ghilbas, jika ingin terjun ke dunia stand up comedy harus mencintai seni komedi itu sendiri.

"Kalau lu memang suka di stand up comedy, apapun tujuan lu juga. Awalnya adalah cintai seninya dulu, supaya tidak menjadi beban. Karena banyak komika yang baru mulai saat gak lucu, itu langsung gimana kedepannya. Karena banyak juga yang cinta sama seninya, biar gak nyerah dan gak jadi beban. Biar hidup lu gak stand up doang, mikirin materi. Santai aja, nongkrongnya sama orang-orang non stand up jangan sama sesama komika mulu,” jelas Ghilbas.

 

5 dari 5 halaman

I Dont Give a Fest #Musik

Setelah mendapat banyak insight dari narasumber, IDGAF SoundLiveFest 2020 dilanjutkan dengan penampilan dari Rayssa Dynta, Juicy Luicy Band, Danilla Riyadi, Doctoryez & Kai.

 

Mengawali penampilannya, Rayssa Dynta menyanyikan lagu Cards, Undercover, Sharp Edge, Hands, Something About Us, dan menutup penampilan dengan lagu Work of Art. Di akhir penampilannya Rayssa Dynta memberikan sebuah kalimat penyemangat.

"As 2020 is coming to an end we'he just proven ourselves that we can get through anything. So in 2021, I believe you can do whatever you set your mind to do  you got this!" -Rayssa Dynta-

 

Berlanjut ke penampilan Juicy Luicy yang mengawali dengan lagu berjudul H-5. Lalu, lagu Mawar Jingga, Lantas, Tanpa Tergesa, Terlalu Tinggi, dan menutup penampilannya dengan lagu Jemari.

 

Danilla Riyadi yang awalnya dijadwalkan mengisi hari pertama, berganti tampil pada hari kedua IDGAF SoundLiveFest 2020. Wanita yang jago bermain gitar ini membawakan Laguland, Middle, hingga Terpaut Oleh Waktu. Doctoryez & Kai menjadi penampil puncak di acara IDGAF SoundLiveFest 2020.

 

Mengusung Slogan #BikinApaanSikJadiAsik, IDGAF SoundLiveFest 2020 hadir sebagai wujud manifestasi perasaan, pemikiran, dan emosi di tahun 2020 yang penuh ketidakpastian dan disalurkan menjadi buah karya melalui pertunjukan musik, talkshow, dan komedi.

Berlangsung selama 2 hari, IDGAF SoundLiveFest 2020 dapat disaksikan secara gratis melalui live streaming di Vidio dan www.soundlivefest.id pada hari Sabtu (19/12) dan Minggu (20/12), masing-masing dimulai pukul 18.30 WIB - 23.00 WIB.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini