Sukses

Noel Gallagher Menolak Pakai Masker: Jika Tertular Itu Tanggung Jawab Saya

Noel Gallagher ungkap alasannya menolak pakai masker.

Liputan6.com, London - Memakai masker saat pandemi Corona Covid-19, menjadi keharusan bagi masyarakat dunia. Namun, Noel Gallagher berpendapat sebaliknya.

Noel Gallagher justru menolak memakai masker selama pandemi. Baginya, itu melanggar kebebasannya.

"Ini bukan hukum. Ada banyak kebebasan yang diambil dari kita sekarang... Aku memilih untuk tidak memakainya," terang Noel Gallagher saat bicara di podcast Matt Morgan, seperti dilansir theguardian.com, Selasa (15/9/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Siap Terima Risiko

Sepertinya, mantan vokalis Oasis ini juga telah siap menerima risiko yang datang padanya.

"Jika saya tertular virus, itu tanggung jawab saya bukan orang lain," lanjutnya.

3 dari 5 halaman

Akan Pergi Saat Makan Siang?

Noel Gallagher juga menjelaskan saat pergi ke Manchester beberapa minggu lalu, ia diingatkan seseorang untuk memakai masker di kereta dan toko.

"Bisakah Anda memakai masker di kereta karena polisi transportasi akan naik dan mendenda Anda ribuan pound. Tapi Anda tidak harus memakainya jika sedang makan. Jadi saya berkata, 'Oh benar, virus pembunuh akan datang dan menyerang saya tetapi melihat saya makan sandwich, virus itu akan pergi karena saya sedang makan siang?" paparnya.

 

4 dari 5 halaman

Bingung

Noel juga mempertanyakan mengenai pemakaian masker yang boleh dan tidak kepada Morgan.

"Kenapa kamu harus memakainya (masker) saat akan potong rambut, tapi kamu tidak harus memakainya di pub?" tanyanya.

 

5 dari 5 halaman

Bertentangan

Noel Gallagher yang tak mau memakai masker ini bertentangan dengan dasar hukum di Inggris di mana memakai masker wajib saat berada di transportasi umum, serta di ruang konser, toko, hotel, dan banyak lokasi umum lainnya.

Bahkan, beberapa penelitian menemukan pemakaian masker efektif dalam mengurangi risiko tertular Covid-19. Termasuk yang dilakukan oleh Duke University di AS, dan Universitas Oxford.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.