Pengalaman Nicharter Dilempar Skenario Jadi Pembelajaran Berharga

Pada umumnya, seorang pesinetron diberitahu lokasi, hari, tanggal, serta bulan syuting. Tapi saat Nicharter malah mengingat lokasi sebelumnya yang berada di Bogor untuk judul lain. Nicharter mendatangi lokasi tersebut, padahal seharusnya ia mendatangi Jagakarsa, Jakarta selatan.

Nicharter pun dengan percaya dirinya menunggu sampai diberi skenario sinetron Ia pun menghafal dan menghayati peran yang ada sampai paham. Padahal ia syuting untuk sinetron yang berbeda judul dan lokasinya pun salah pula.

Pengalaman lain yang paling berkesan dan penuh pembelajaran adalah ketika ia dilempar skrip sinetron. Hal itu terjadi karena kurang fokusnya Nicharter dalam hal pendalaman karakter. Sehingga akting dan dialognya kacau. Padahal di judul FTV itu, Nicharter memerankan karakter utamanya. Sehingga, Nicharter seharusnya bisa berkonsentrasi secara penuh atas kepercayaan rumah produksi kepada dirinya.

Perjalan kariernya mulai naik dengan banyaknya tawaran judul sinetron. Seringnya Nicharter satu frame dan satu adegan dengan Baim Wong, Adly Fairuz, Ayushita, dan lainnya, menambah rasa percaya diri Nicharter menjadi seorang aktor yang disukai banyak orang.

Nicharter mengemukakan bahwa menjadi aktor yg mengedepankan skill daripada uang merupakan hal utama yang pastinya memberikan bonus tersendiri. Berstatus sebagai jomlo, Nicharter mengaku lebih mementingkan pengalaman dalam hal pekerjaan untuk memberikan dorongan kedewasaan pada dirinya sendiri.

Nicharter lebih berfokus dengan kariernya karena ingin membahagiakan ibunda dan juga adiknya yang sedang kuliah. Perjalanan hidup Nicharter sebagai casting manager dan co-produser di salah satu PH besar di Jakarta, membuatnya semakin ingin membuktikan bahwa kemampuannya bisa memberikan karya terbaik dalam industri perfilman tanah air.