Sukses

Artika Sari Devi Ajarkan Bahasa Daerah kepada Anak sejak Dini

Sejak dini, Artika Sari Devi mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bisa bahasa daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Mengenalkan identitas bangsa sangat diterapkan Artika Sari Devi kepada kedua anaknya, Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim. Sejak dini, Puteri Indonesia 2004 itu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bisa bahasa Jawa.

Terlebih Artika Sari Devi dan suaminya, Baim, sama-sama keturunan Jawa. Meskipun Artika Sari Devi lahir dan tumbuh di Pangkal Pinang, Sumatera Selatan.

"Jadi bahasa yang pertama kali saya kenalkan ke anak-anak itu adalah bahasa ibu, karena saya pikir anak sadar betul dia orang Indonesia, dan dia harus tahu dari mana dia berasal," ujar Artika Sari Devi kala ditemui di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).

"Jadi kalau nanti dia kemudian meninggalkan Indonesia, dia tahu berasal dari mana dan dia bangga dengan identitasnya sebagai bangsa Indonesia," lanjut Artika Sari Devi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keanekaragaman yang ada di Indonesia

Buat Artika, sudah sepatutnya orang tua memperkenalkan keanekaragaman yang ada di Indonesia. Sebab dengan begitu anak-anak kan terbiasa dengan lingkungannya, dan lebih menggenal Indonesia.

"Anak-anak saya itu, kita membiasakan diri mengenal kearifan lokal. Selain makanan-makanan Indonesia ya, bahasa-bahasa daerah, itu juga saya kenalkan salah satunya bahasa Jawa," ujar Artika Sari Devi.

"Ada tetangga saya kebetulan orang Batak, saya juga biarkan mereka berteman dan membiasakan mereka berteman dengan bahasa-bahasa dan istilah-istilah Batak gitu, misalnya, dan anak-anak saya memang senang belajar bahasa," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Tak Menemui Kendala

Menurut Artika Sari Devi, ia tak menemui kendala berarti, saat mengajarkan anak-anaknya belajar bahasa daerah. Sebab anak-anak yang masih usianya di bawah 10 tahun, memiliki ingatan yang baik untuk belajar.

"Enggak (sulit), anak-anak itu usia 0-5 itu sifatnya kaya spons, dia lihat dia rekam itu dia lebih inget dari pada kita yang memorinya sudah overload gitu, jadi kadang-kadang dia yang ingetin," kata Artika Sari Devi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.