Sukses

Franki Raden Raih Penghargaan Ikon Prestasi Seni Budaya Indonesia

Franki Raden dikenal sebagai penata musik untuk film dan meraih beberapa penghargaan pada Festival Film Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72, Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-Pancasila) menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia di Jakarta Convention Center, 21 dan 22 Agustus 2017. Panitia kemudian memilih 72 sosok yang dianggap bisa menjadi ikon prestasi di Indonesia.

Menurut Nia Sjarifuddin selaku tim seleksi, salah satu kriteria untuk dapat terpilih menjadi ikon prestasi adalah pernah memperoleh penghargaan atau juara tingkat nasional dan internasional. Kriteria lainnya adalah sang ikon afirmatif dan juga representatif. Terdapat empat kategori ikon prestasi: saintis dan inovator, olahraga, seni budaya, dan pegiat sosial.

Franki Raden (Lokaswara)

Salah satu ikon Indonesia yang mendapat penghargaan ini adalah musikus senior R Franki S Notosudirdjo atau lebih dikenal dengan nama Franki Raden. Franki Raden mendapatkan penghargaan ikon prestasi Indonesia dalam kategori seni budaya. Franki Raden dikenal sebagai penata musik untuk film dan meraih beberapa penghargaan pada Festival Film Indonesia. Selain bermusik, Franki juga menulis artikel di sejumlah media massa

Lahir di Jakarta, 4 Januari 1953, dia adalah seorang komposer terkemuka Indonesia, etnomusikologi, kritikus budaya, dan penyelenggara festival yang telah bekerja dalam adegan seni lokal dan internasional selama 30 tahun terakhir.

Ia aktif mengurus festival seni internasional di Indonesia, Amerika Serikat, dan Kanada sejak 1992 hingga sekarang. Di antara yang menarik adalah festival tahunan yang disebut TORONTO ART EXPO (Toronto, Kanada) & INDONESIAN MUSIC EXPO (IMEX) yang diadakan di Nusa Dua, Bali (2011-sekarang) sejak 1992 hingga sekarang.

Franki Raden (Garuda Magazine)

Pada 2001, Raden menerima gelar doktor di Ethnomusicology and Southeast Asian Studies dari University of Wisconsin-Madison. Dari tahun 2004 sampai 2005, dia pernah mengajar di York University (Toronto) dan tahun 2006 sampai 2007 di University of Toronto, Kanada.

Pada 2010, ia mendirikan INDONESIAN NATIONAL ORCHESTRA (INO), orkestra simfoni 40-piece yang terdiri dari instrumen asli Indonesia dari seluruh nusantara yang telah mendapat pengakuan secara global.

Penghargaan yang pernah ia capai antara lain:
-Pemenang Sayembara Komposisi Musik DKJ untuk Remaja (1975)
-Pemenang Piala Citra Ilustrasi Musik pada FFI 1979
-Piala Citra pada FFI 1987

 

(Khansa Olivia/fei)

 

Simak Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.