Sukses

5 Poster Film Indonesia Terbaik & 1 Terburuk di 2014

Kami memilih lima poster film Indonesia terbaik dan satu yang menurut kami paling buruk. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta "Jika menonton film adalah seperti bermimpi di saat terjaga, maka poster film adalah undangan untuk masuk ke alam mimpi itu." Demikian yang ditulis majalah film Premiere (kini almarhum) edisi Agustus 2001.

Saat belum ada Internet yang menyediakan trailer untuk dilihat cukup ddengan mengklik, poster di bioskop menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui isi sebuah film.

Poster sejatinya adalah media promosi yang tugasnya menyampaikan pesan dan informasi pada masyarakat, khususnya calon penonton film. Maka, poster yang baik memberi gambaran kita akan isi film yang kita tonton.

Di luar itu, poster yang baik adalah juga karya desain yang baik pula. Ada lebih dari seratusan film rilis sepanjang 2014. Kami memilih lima yang terbaik dan satu yang menurut kami paling buruk.

Yuk, disimak. Boleh setuju, boleh tidak.

Baca juga:

10 Film Hollywood Terbaik 2014

10 Peristiwa Hollywood yang Menghebohkan Dunia 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

No.5

5. 3 Nafas Likas

Film karya Rako Prijanto ini sebetulnya adalah film kolosal dengan latar perang kemerdekaan. Di posternya terdapat adegan pertempuran, pesawat termpur, perempuan menangis, serta seorang pejuang menggendong anak kecil sambil senapan menggantung di pundaknya.

Displaying 3NafasLikas1-Poster.jpg

Umumnya, untuk menambah aksentuasi situasi perang yang kalut, jilatan api atau bom meledak dibuat menonjol. Warna yang dipilih pun yang menunjukkan kekalutan perang seperti hitam, merah, atau kuning api.

Tapi tidak. Desain poster film ini melenakan. Yang menonjol adalah potongan gambar Atiqah Hasiholan dan Vino G. Bastian yang saling menggenggam tangan sebagaimana pasangan kekasih. Dilihat selewat, film ini seperti poster film Bollywood modern.

3 dari 7 halaman

No.4


4. The Raid 2:Berandal

Seperti film pertama, di The Raid 2: Berandal kita hanya melihat sosok sang ttokoh utama, Rama (diperankan Iko Uwais). Jika di The Raid kita melihat Rama berdiri menghadap gedung tempat penjahat-penjahat harus ia taklukkan, di poster film kedua pesan yang ingin disampaikan juga terang-benderang.

Displaying theraid21-poster.jpg

Di poster The Raid 2: Berandal kita melihat Rama dalam dua sisi: di sebelah kiri ia berseragam polisi, sedang di sebelah kanan ia berseragam napi. Yang sudah nonton pasti tahu, di The Raid 2: Berandal, Rama harus menyamar jadi penjahat demi menggulung kelompok kriminal. Inti cerita dalam film diterjemahkan dengan baik lewat posternya.

4 dari 7 halaman

No.3

3. Bajaj Bajuri: The Movie

An entire movie in one poster. Di poster ini kita melihat semua tokoh penting di film nongol. Lengkap dengan sifat karakter yang mereka perankan di film. Kita melihat Bajuri dan istrinya duduk di atas bajaj sambil saling pandang malu-malu.

Displaying bajajbajuri2-poster.jpg

Karakter lain tampak melirik pada Bajuri dan istrinya. Di latar belakang Bulan yang bulat besar menambah kesan romantis pada film komedi ini. Kesan komedi tetap muncul tanpa mengeksagerasi wajah karakter seperti film-film komedi kebanyakan.

5 dari 7 halaman

No.2

2. Sebelum Pagi Terulang Kembali

Film ini mendapat restu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ceritanya berfokus pada sebuah keluarga yang dipimpin Yan (Alex Komang), seorang pejabat kementerian Perhubungan.

Displaying sebelumpagiterulangkembali1-poster.jpg

Keluarga ini kemudian terjerat kasus korupsi dan berantakan, tidak ada lagi kehangatan. Di poster kita melihat wajah Yan dalam bentuk patung tampak sedang dibangun. Jika di tahun 1980-an, poster film keluarga begini pasti dipenuhi wajah-wajah seluruh anggota keluarga.

Namun, ini 2014. Desain poster yang tampak sederhana namun memiliki pesan yang kuat: patung wajah Yan bisa mewakilkan sebuah proyek yang membikin banyak orang menyemut ingin ambil bagian dan jadi ajang korupsi. Makna lain, Yan, sang kepala keluarga, menjadi patung tak bisa mencegah keluarganya terjerembab dalam kasus korupsi.

6 dari 7 halaman

No.1

1. Tabula Rasa

Sudah lama rasanya film Indonesia tidak memiliki poster yang begini bersahaja. Sederhana dari segi desain, namun di saat bersamaan terlihat witty, cerdas dan tak tampak murahan. Simpel tapi asyik. 

 

Kita melihat empat tokoh utama di film duduk di kursi kayu panjang sambil menyungging senyum. Di latar belakang tampak goresan gambar rumah makan, tempat segala drama di film tersaji. Film tentang kuliner memang tak perlu menyuguhkan foto masakan, toh.

Dan yang Terburuk adalah...

7 dari 7 halaman

Poster Film Terburuk 2014

Suka Suka Super Seven dan Idola Cilik dalam Habis Gelap Menuju Terang

Poster film ini adalah sebuah bencana desain grafis. Seolah anak SD kelas 1 ditugaskan membuat poster film dan hasilnya, ya begini ini.

Segala foto dan tulisan memenuhi poster, tak peduli betapa lebay-nya (di poster tertulis: Film Cerita Keluarga, Anak-anak, Musikal, Kolosal,Terbesar, Terlebay 2014). Lihat posternya bikin mata sakit. Sungguh. *** (Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini