Sukses

500 Peternak Dapat Kredit dari BRI dengan Total Rp 60 Miliar

BRI mencatat penyalurkan kredit ketahanan pangan dan Energi hingg akhir 2012 telah mencapai Rp 2,9 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyalurkan kredit Rp 60 miliar untuk 500 peternakan dan sejumlah petani sorgum binaan PT Berdikari, rencananya nilai kredit tersebut akan terus bertambah sesuai kebutuhan.

"Pada prinsipnya kami siap tambah sesuai kebutuhan," kata Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Djarot Kususmayakti, di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Djarot menambahkan, kredit ini merupakan bagian dari pembiayaan kredit ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) pola kemitraan untuk pembiayaan  kepada peternak sapi dan petani sorgum binaan PT Berdikari.

"Pembiayaan pada tahap awal sebesar Rp 60 miliar akan terus berkembang untuk kedepannya, " ungkap djarot.

Untuk skema penyaluran KKP-E pertenakan sapi dengan PT Berdikari, menerapkan pola kemitraan inti plasma bersama peternak sapi potong dengan fokus di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Djarot menambahkan bahwa saat ini untuk penyaluran KKP-E secara nasional masih dikuasai BRI dengan pangsa pasar sebesar 65,61% dengan total kredit sebesar Rp 2,9 triliun.

PT Berdikari bertindak sebagai penjaminn pasa (off taker) dan penjamin kredit (avalis) atas kelompok binaan. Tak hanya itu PT Berdikari juga melakukan pendampingan budidaya terhadap kelomppk peternak. "Pengembanan pola kemitraan kedepannya akan bermitra dengan 500 peternak sapi potong," ujar Djarot.

Sebagai informasi pada akhir tahun 2012 lalu market share BRI untuk penyaluran KPPE secara nasional mencapai 63,55% atau sebesar Rp 2,46 triliun.

Sorgum adalah tanaman serealia yang potensial untuk membudidayakan dan dikembangkan, khsusnya pada daerah marginal dan kering di Indonesoia, sebagai bahan pangan dunia, sorgum sendiri telaj lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khusunya di daerah Jawa NTB dan NTT.(Pew/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini