Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil tumbuh 0,76 persen secara year to date. Bahkan IHSG sempat menembus level tertinggi baru yaitu 7.433 pada 14 Maret 2024.
“Pertumbuhan indeks sejalan dengan aktivitas perdagangan yang mulai mengalami pertumbuhan dari rata-rata tahun lalu. IHSG berhasil tumbuh hampir 1 persen di tengah kondisi global yang menjadi tantangan,” kata Iman dalam acara Buka Puasa Bersama Manajemen BEI, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi pemimpin dengan mencatatkan pertumbuhan positif dan porsi transaksi tertinggi per 15 Maret 2024 yaitu sebesar 36 persen.
Advertisement
Kemudian diikuti oleh sektor bahan baku yang berhasil tumbuh 14 persen. Selanjutnya adala sektor energi dan infrastruktur yang masing-masing tumbuh 12 persen dan 10 persen.
Selain itu, kapitalisasi pasar juga terus bertumbuh, bahkan sempat mencatat rekor tertinggi baru sebesar Rp 11.913 triliun pada 13 Maret 2024.
Adapun rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,7% menjadi Rp 11 triliun per hari dari sebelumnya Rp 10,7 triliun.
“Frekuensi perdagangan per 15 Maret 2024 ikut menguat 1,9% menjadi 1,20 juta kali per hari,” jelas Iman.
Selain itu, dari sisi investor asing, Iman menuturkan telah mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp 26,1 triliun. Nilai tersebut lebih baik jika dibandingkan akhir tahun lalu. Investor asing banyak melakukan net buy di sektor keuangan, infrastruktur dan consumer.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
IHSG Melemah Terbatas
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah dan melemah terbatas pada perdagangan saham Rabu (20/3/2024). Koreksi IHSGterjadi di tengah sektor saham teknologi yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,08 persen ke posisi 7.331,12. Indeks saham LQ45 merosot 0,42 persen ke posisi 992,92. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.343,46 dan terendah 7.295,35. Sebanyak 296 saham melemah sehingga menekan IHSG. Namun, 213 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG. 261 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.124.715 kali dengan volume perdagangan 19,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,4 triliun. Investor asing membeli saham Rp 354,38 miliar. Sepanjang 2024, investor beli saham Rp 27,32 triliun.
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.728. Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham kesehatan bertambah 2,05 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham siklikal naik 1,02 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,38 persen, sektor saham basic mendaki 0,30 persen. Sektor saham industri bertambah 0,09 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,08 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi merosot 3,14 persen,dan catat koreksi terbesar. Sektorsaham keuangan turun 0,35 persen, sektor saham properti tergelincir 0,22 persen, sektor saham transportasi terpangkas 0,23 persen dan sektor saham energi turun 0,03 persen.
Advertisement
Saham GOTO Turun 9,72% Usai Rilis Laporan Keuangan 2023
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok usai rilis laporan keuangan 2023. Saham GOTO tersungkur 9,72 persen ke posisi Rp 65 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 64 per saham. Total frekuensi perdagangan 43.051 kali dengan volume perdagangan 60.056.328 saham. Nilai transaksi Rp 401,1 miliar.
GOTO mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang 2023. Hal ini seiring GoTo mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi rugi membengkak.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 19 Maret 2024,PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan Rp 14,78 triliun pada 2023. Pendapatan tersebut naik 30,27 persen dari periode 2022 sebesar Rp 11,34 triliun.
Advertisement
Perseroan membukukan rugi bersih Rp 90,39 triliun pada 2023. Rugi Perseroan naik 128,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 39,57 triliun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.