Sukses

Penawaran Tender Sukarela Saham META Mulai 19 Maret 2024

PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPT Indonesia Services/MPTIS) akan melakukan penawaran tender sukarela saham META sebanyak-banyaknya 4.104.990.344 saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT MPT Indonesia Services akan melakukan penawaran tender sukarela saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Jadwal penawaran tender sukarela pun dimulai 19 Maret 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/3/2024), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPT Indonesia Services/MPTIS) akan melakukan penawaran tender sukarela saham META sebanyak-banyaknya 4.104.990.344 saham. Jumlah saham itu mewakili 23,18 persen yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Nusantara Infrastructure Tbk. Adapun harga penawaran saham META tersebut sebesar Rp 250 per saham.

Dalam prospektus penawaran tender sukarela disebutkan, harga penawaran saham tender sukarela Rp 250 merupakan harga premium yang ditawarkan 34 persen dari harga rata-rata perdagangan tertinggi atas saham di BEI dalam jangka waktu 90 hari.

Adapun harga rata-rata perdagangan tertinggi atas saham META di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum tanggal pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk perubahan status perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup yakni periode 12 Agustus 2023 hingga 9 November 2023 sebesar Rp 187 per saham.

Pelaksanaan penawaran tender sukarela ini dilakukan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Maret 2024.

Adapun periode penawaran tender sukarela dilakukan pada 19 Maret-17 April 2024. Penawaran tender sukarela akan dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup pada pukul 16.00 WIB setiap hari pada periode penawaran tender sukarela. Sedangkan tanggal pembayaran pada 24 April 2024.

MPTIS menggelar penawaran tender sukarela ini seiring PT Nusantara Infrastructure Tbk menjadi perusahaan tertutup yang telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Desember 2023.

“Setelah disetujuinya rencana go private, penawaran tender sukarela akan dilaksanakan oleh MPTIS,” demikian dikutip dari prospektus perubahan penawaran tender.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertimbangan Go Private

Pada tanggal pernyataan penawaran tender sukarela, MPTIS memiliki 13.220.263.850 saham META atau mewakili 74,65 persen dari total saham perusahaan sasaran. Setelah pelaksanaan pembelian saham dan penawaran tender sukarela, MPTIS akan memiliki maksimal 17.325.254.194 saham META dari total saham atau yang mewakiliki 97,82 persen saham dan akan tetap menjadi pemegang saham pengendali perusahaan sasaran.

Adapun perusahaan status META menjadi perusahaan tertutup telah sesuai dengan rencana MPTIS untuk merampingkan kelompok usaha perusahaan sasaran sehingga lebih efisien dalam pelaksanaan kegiatan usaha di bidang infrastruktur.

“Dengan menjadi perusahaan tertutup, perusahaan sasaran akan memiliki fleksibilitas dalam perencanaan pertumbuhan ke depannya,” demikian mengutip dari prospektus.

Sebelumnya pemegang saham META antara lain PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services sebesar 74,65 persen, PT Indonesia Infrastructure Finance sebesar 8,19 persen dan masyarakat sebesar 14,9 persen.

 

3 dari 4 halaman

Tender Offer Nusantara Infrastructure Berlangsung, IIF Pastikan Ikut Serta

Sebelumnya diberitakan, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) angkat bicara terkait perkembangan rencana delisting PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Dalam hal ini, IIF akan mengikuti tender offer META yang dihargai Rp 250 per saham. 

Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menilai harga tender offer di level Rp 250 per saham tergolong premium dan di atas harga yang sesuai dengan formula di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

"Jadi itu merupakan (harga) premium jadi buat kami tidak masalah,” ujar dia saat ditemui di BEI, Senin (15/1/2024). 

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) angkat bicara terkait perkembangan rencana delisting PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Dalam hal ini, IIF akan mengikuti tender offer META yang dihargai Rp 250 per saham. 

Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menilai harga tender offer di level Rp 250 per saham tergolong premium dan di atas harga yang sesuai dengan formula di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

"Jadi itu merupakan (harga) premium jadi buat kami tidak masalah,” ujar dia saat ditemui di BEI, Senin (15/1/2024). 

 

4 dari 4 halaman

Saham META Masih Digembok, Begini Perkembangan Go Private Nusantara Infrastructure

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana melakukan delisting dan go private. Rencana telah mendapatkan restu dari pemegang saham independen pada RUPSLB yang diselenggarakan pada 19 Desember 2023.

Dalam RUSPLB tersebut, Nusantara Infrastructure menyepakati harga penawaran tender senilai Rp 250 per saham. Nilai itu 34 persen lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir.

Head of Corporate Communication PT Nusantara Infrastructure Tbk, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, proses tersebut akan memasuki tahap registrasi penawaran tender oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS). Namun, hingga saat ini saham perseroan masih dalam suspensi Bursa.

"Perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke Bursa setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu penawaran Voluntary Tender Offer (VTO). Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangan resmi, Senin (1/1/2024).

Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Bursa kepada Perusahaan melalui surat No. S-11107/BEI.PP1/12-2023 pada 21 Desember 2023, disampaikan bahwa untuk mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar, efisien, dan perlindungan terhadap investor publik, dalam proses go private dan voluntary delisting saham yang sedang berlangsung, pihak Bursa belum dapat memfasilitasi permintaan perusahaan untuk melakukan pembukaan suspensi perdagangan saham Perusahaan.

"Kami memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu, untuk itu kami mohon para pemegang saham dapat mengikuti seluruh prosesnya sesuai ketentuan.” ujar Indah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini