Sukses

IHSG Tergelincir, Saham GGRM Lesu pada Awal Sesi Perdagangan

Mayoritas sektor saham memerah pada awal sesi perdagangan Senin, 19 Februari 2024 sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (19/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.335,54. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG merosot 0,19 persen ke posisi 7.321. Indeks saham LQ45 merosot 0,42 persen ke posisi 1.002.  Seluruh indeks saham acuan memerah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.336,01 dan terendah 7.306,92. Sebanyak 252 saham melemah dan 182 saham menguat. 221 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 220.609 kali dengan volume perdagangan 3,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.615.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) merosot kecuali sektor saham energi naik 0,17 persen dan sektor saham properti bertambah 0,12 persen. Sektor saham basic terpangkas 1 persen, sektor saham industri tergelincir 0,06 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 0,45 persen.

Sektor saham siklikal terpangkas 0,64 persen, sektor saham kesehatan turun 0,05 persen, sektor saham keuangan melemah 0,57 persen.

Selain itu, sektor saham teknologi terperosok 0,37 persen dan sektor saham transportasi naik 0,03 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terpangkas 0,98 persen ke posisi Rp 20.150 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan di posisi Rp 20.350 per saham. Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 20.350 dan terendah Rp 20.125 per saham. Total frekuensi perdagangan 116 kali dengan volume perdagangan 615 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, IHSG naik 0,4 persen ke posisi 7.335 pada Jumat, 16 Februari 2024 dengan transaksi USD 1 miliar seiring investor respons positif pemilu.

Aliran dana investor asing terus mengalir ke bank-bank besar. Saham BBCA naik 1 persen, saham BBRI bertambah 0,4 persen. Di sektor telekomunikasi, saham TLKM bertambah 3,2 persen dan memimpin di antara  saham lainnya. Saham EXCL turun 1,7 persen dan saham ISAT melemah 2 persen.

Saham properti melemah seiring aksi jual investor domestik karena dipengaruhi konsensus pemotongan suku bunga the Fed. Saham SMRA melemah 4,2 persen, saham CTRA tergelincir 3,9 persen dan saham BDSE merosot 1,9 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CUAN melonjak 19,62 persen
  • Saham PTRO melonjak 11,76 persen
  • Saham PTPS melonjak 10,89 persen
  • Saham SHID melonjak 9,89 persen
  • Saham CBUT melonjak 9,32 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham HUMI melemah 24,42 persen
  • Saham OLIV melemah 11,11 persen
  • Saham WIDI melemah 9,09 persen
  • Saham GLOB melemah 8,6 persen
  • Saham ENAK melemah 7,88 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BOGA senilai Rp 147 miliar
  • Saham CUAN senilai Rp 116,1 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 104,1 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 85 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 74,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 33.454 kali
  • Saham HUMI tercatat 14.147 kali
  • Saham PTMP tercatat 8.702 kali
  • Saham TPIA tercatat 8.124 kali
  • Saham CUAN tercatat 7.689 kali
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan,  IHSG berpotensi koreksi terbatas pada Senin, 19 Februari 2024 seiring dengan penurunan di Dow Jones dan S&P 500. “Level resistance  7.370-7.450 dan support  7.200-7.300,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (19/2):

1. BBRI: Buy on Weakness

Beli di 6050, cutloss jika break di bawah 5900.

Jika tidak break di bawah 6050, potensi naik dengan area jual di 6200- 6275 short term.

 

2. BREN: Spec Buy

Beli di 5250, cutloss jika break di bawah 5050.

Jika tidak break di bawah 5050, potensi naik dengan area jual di 5600- 5700 short term.

 

3. CUAN: Spec Buy

Beli di 6200, cutloss jika break di bawah 5800.

Jika tidak break di bawah 6200, potensi naik dengan area jual di 7000- 7500 short term.

 

4. ADRO: Spec Buy

Beli di 2500, cutloss jika break di bawah 2480.

Jika tidak break di bawah 2480, potensi naik dengan area jual di 2560- 2580 short term.

 

5. BFIN: Spec Buy

Beli di 1290, cutloss jika break di bawah 1260.

Jika tidak break di bawah 1290, potensi naik dengan area jual di 1320- 1380 short term.

 

6. SAME: Buy on Weakness

Beli di 296, cutloss jika break di bawah 292.

Jika tidak break di bawah 292, potensi naik dengan area jual di 308- 318 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 19 Februari 2024

Bursa saham di Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin (19/2/2024). Hal ini di tengah investor menanti China untuk melanjutkan perdaganan dan wall street libur untuk peringati Hari Presiden.

Dikutip dari CNBC, semua perhatian akan tertuju kepada bursa saham China yang libur sepekan seiring libur Tahun Baru Imlek yang menyebabkan belanja konsumen melonjak dibandingkan sebelum COVID-19, menurut data resmi/

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuturkan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kalau AS harus mencabut pembatasan terhadap perusahaan dan warga China serta upaya untuk memisahkan diri dari Beijing hanya akan merugikan Washington.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.343, lebih tinggi dari penutupan perdagangan terakhir di kisaran 16.339,96. Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,1 persen, sedangkan indeks Topix mendatar.

Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,8 persen dan indeks Kosdaq naik 0,1 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,1 persen.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, wall street melemah seiring laporan inflasi yang memanas memicu kekhawatiran penurunan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed) mungkin tidak akan terjadi hingga lebih lambat dari prediksi pada 2024. Indeks S&P 500 turun 0,48 persen, indeks Dow Jones merosot 0,37 persen dan indeks Nasdaq terpangkas 0,82 persen.

Tiga indeks acuan di wall street berada di zona negatif pada pekan ini. Indeks S&P 500 susut 0,42 persen, indeks Dow Jones merosot 0,11 persen dan indeks Nasdaq tergelincir 1,34 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini