Sukses

Warren Buffett Kecolongan Rp 23,66 Triliun Akibat Lepas Saham Costco

Perusahaan investasi milik Warren Buffett Berkshire Hathaway, mengejutkan banyak pihak ketika tiba-tiba menjual seluruh kepemilikan setelah mengempit saham Costco selama dua dekade.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Warren Buffett kehilangan keuntungan sekitar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,66 triliun (kurs Rp 15.775,25 terhadap USD) dengan membuang saham Costco pada kuartal III 2020.

Perusahaan investasi milik investor kenamaan itu, Berkshire Hathaway, mengejutkan banyak pihak ketika tiba-tiba menjual seluruh kepemilikannya dalam waktu tiga bulan setelah mengempit saham Costco selama dua dekade.

Berkshire Hathaway telah meningkatkan kepemilikannya di Costco dari 710,000 saham senilai USD 32 juta pada akhir 1999, menjadi 4.3 juta saham senilai USD 1.3 miliar pada bulan Juni 2020. Saham Costco telah melonjak antara 88 persen dan 127 persen mendekati rekor tertinggi sejak keluarnya Buffett.

Persentase keuntungan tersebut didasarkan pada kisaran perdagangan Costco sebesar USD 301 hingga USD 364 selama periode penjualannya, dan harga sahamnya sebesar USD 684 pada penutupan hari Jumat. Jika Berkshire masih memegang seluruh 4,3 juta saham Costco, nilai sahamnya akan mencapai USD 3 miliar saat ini.

Perusahaan ini melepas seluruh kepemilikannya dengan harga antara USD 1,3 miliar hingga USD 1,6 miliar. Dengan demikian, Warren Buffett menyisakan sedikitnya USD 1,4 miliar, dan sebanyak USD 1,7 miliar, di atas meja.

Melansir Business Insider, Senin (29/1/2024), Buffett mengakui bahwa melepas Costco adalah sebuah kesalahan. Namun, perlu dicatat Warren Buffett mungkin membuang Costco karena ingin melepaskan uang tunai guna membeli aset lain dengan keuntungan lebih besar.

Memang benar, Berkshire membeli saham senilai hampir USD 18 miliar secara bersih pada periode yang sama saat Berkshire menjual Costco. Misalnya, mereka membangun kepemilikan senilai USD 6 miliar di empat perusahaan farmasi, dan menghabiskan lebih dari USD 2 miliar untuk meningkatkan posisinya di Bank of America. Bahkan jika Buffett menyesal menjual Costco, dia tidak akan memaksakan diri.

Portofolio saham Berkshire Hathaway bernilai lebih dari USD 300 miliar, sehingga keuntungan sebesar USD 1,5 miliar tidak akan membawa dampak apa-apa. Perusahaan ini juga memulai awal yang baik pada 2024 dengan sahamnya mencapai rekor tertinggi minggu ini, memberikan kapitalisasi pasar sekitar USD 840 miliar.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3 Saham Ini Dulang Cuan Terbanyak bagi Warren Buffett pada 2023

Sebelumnya diberitakan, investor ulung, Warren Buffett mengantongi hampir USD 121 miliar dari investasinya. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan 12 bulan lalu berkat kenaikan solid pada saham Berkshire Hathaway pada tahun ini.

Melansir Yahoo Finance, Senin (18/12/2023), keuntungan Berkshire Hathaway sebagian besar berasal dari kinerja bagus beberapa kepemilikan ekuitasnya. Setidaknya, ada tiga saham yang telah menghasilkan uang paling banyak bagi Buffett pada 2023. Antara lain, saham Apple, American Express, dan Moody's.

1. Apple

Tahun ini, saham lain dalam portofolio Berkshire telah memberikan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan Apple. Namun, tidak ada keraguan bahwa Apple menempati peringkat sebagai penghasil uang terbesar bagi Warren Buffett pada 2023.

Hampir setengah dari investasi ekuitas Berkshire ada di saham Apple, tepatnya 48,5 persen. Saham raksasa teknologi ini telah meroket lebih dari 50 persen tahun ini. Apple berada pada jalur yang tepat untuk menghasilkan keuntungan yang belum direalisasi (unrealized gain) sebesar lebih dari USD 65 miliar untuk Berkshire pada 2023.

Peningkatan sentimen investor memainkan peran penting dalam perolehan Apple yang mengesankan sepanjang tahun ini. Perusahaan juga mengalahkan perkiraan pendapatan Wall Street di setiap pembaruan periode kuartalan pada 2023.

2. American Express

Buffett telah memiliki saham American Express (Amex) lebih lama dibandingkan hampir semua saham lain dalam portofolio Berkshire. Perusahaan jasa keuangan itu tetap menjadi salah satu favorit Buffett. Kepemilikan 20,8 persen saham Berkshire di Amex menjadikannya kepemilikan konglomerat terbesar ketiga.

Buffet sendiri tercatat mengempit 20,8 persen saham Amex lewat Berkshire. Saham Amex telah bangkit kembali sejak akhir Oktober dan kini naik lebih dari 20 persen year to date (ytd). Kinerja tersebut cukup untuk menghasilkan keuntungan sekitar USD 4,7 miliar bagi Berkshire tahun ini.

3 dari 4 halaman

3. Saham Moody’s

Sejumlah saham utama Berkshire lainnya telah menurun tahun ini. Namun, lembaga pemeringkat kredit Moody's, merupakan pengecualian.

Setelah kemunduran selama beberapa bulan, saham Moody's mulai bangkit kembali dengan kuat pada Oktober. Saham perusahaan telah melonjak lebih dari 40 persen ytd. Keuntungan luar biasa ini telah membuat Berkshire cuan USD 3 miliar pada 2023.

Perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan tahun-ke-tahun (yera on year/yoy) sebesar 15 persen pada kuartal III 2023 dengan laba per saham terdilusi melonjak 28 persen. "Pertumbuhan yang mengesankan ini menunjukkan ketahanan dan relevansi bisnis kami serta meningkatnya permintaan akan penelitian, data, dan solusi kami yang tak tertandingi," kata CEO Rob Fauber.

 

 

4 dari 4 halaman

Warren Buffett Pangkas Kepemilikan di Saham HP jadi 5,2%

Sebelumnya diberitakan, perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett telah mengurangi kepemilikannya di saham HP menjadi 5,2 persen.

Warren Buffett sebelumnya mencatatkan penjualan berturut-turut selama sembilan hari pada pertengahan September hingga awal Oktober, sehingga menurunkan kepemilikan atas saham produsen printer dan PC tersebut menjadi sekitar 10 persen.

Melansir CNBC, Selasa (12/12/2022), saham HP merosot lebih dari 1 persen dalam perdagangan Senin, 11 Desember 2023 setelah berita tersebut mencuat.

Berkshire Hathaway masih memiliki 51,5 juta saham HP, senilai sekitar USD 1,6 miliar berdasarkan penutupan Senin yang berada pada harga USD 30,37 per lembar. Menurut data FactSet, raksasa investasi yang berbasis di Omaha ini masih menjadi pemegang saham institusional HP terbesar ketiga setelah BlackRock dan Vanguard.

Bulan lalu, HP merilis panduan laba kuartal pertama yang berada di bawah perkiraan Wall Street. Namun, perusahaan tersebut tetap mempertahankan prospek pendapatan setahun penuh, menandakan bahwa permintaan di pasar komputer pribadi masih bisa pulih.

Berkshire awalnya membeli saham perangkat keras teknologi HP pada April 2022. Namun, transaksi itu belum menguntungkan karena saham HP tersebut masih di bawah level saat pertama kali dibeli. Saham HP naik 13 persen tahun ini, kinerjanya lebih buruk dari Nasdaq Composite, yang telah menguat hampir 38 persen.

Banyak pengamat Warren Buffett sudah curiga niat Oracle of Omaha adalah melepas seluruh kepemilikan sahamnya di HP. Ikon investasi berusia 93 tahun ini memandang kepemilikan saham sebagai bagian dari bisnis, jadi dia biasanya menutup posisinya begitu mulai menjual.

“Kami tidak memangkas posisi. Itu bukan cara kita melakukan pendekatan seperti jika kita membeli 100 persen sebuah bisnis,” katanya suatu kali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.