Sukses

Saham BBNI Menghijau Usai Rilis Laporan Keuangan 2023

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menuturkan, kenaikan harga saham BBNI didukung kepercayaan yang tinggi dari investor.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ditutup hijau pada perdagangan Jumat, 26 Januari 2024. Saham BBNI naik 0,46 persen ke posisi 5.425. Frekuensi perdagangan saham BBNI tercatat sebanyak 5.259 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 30,55 juta lembar senilai Rp 164,77 miliar.

Melansir data RTI, saham BBNI mengalami perubahan 1,36 persen dalam sepekan. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham BBNi naik 17,62 persen. Pasca diperdagangkan dengan harga baru setelah melakukan stock split pada 6 Oktober 2023, harga saham BBNI memang terus mengalami peningkatan.

"Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor, di mana sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp 3,5 triliun atau setara dengan 1,75 persen dari total market cap," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam paparan kinerja BNI, Jumat (26/1/2024).

Rasio tersebut, lanjut Novita, menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia pada 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp 63 triliun.

Dengan outlook pertumbuhan bisnis positif melalui strategi pertumbuhan yang prudent, perseroan yakin dapat mencapai profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat modal secara organik, memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group, serta memungkinkan pembagian dividen menarik untuk tahun buku 2023.

"Hal tersebut sejalan dengan komitmen BNI dalam memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham," imbuh Novita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertumbuhan ROE

Kenaikan harga saham BBNI hari ini bertepatan dengan pengumuman kinerja keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan perseroan berhasil membukukan kinerja yang positif, dan berkelanjutan. Hal itu seiring berjalannya program transformasi selama tiga tahun terakhir.

Melalui program transformasi tersebut, perseroan konsisten mendorong penguatan struktur bisnis sehingga lebih siap dalam menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi ke depan, hasilnya juga tercermin dari tingkat profitabilitas perusahaan yang terus meningkat, antara lain terlihat dari rasio Return on Equity (ROE).

BNI mencatatkan ROE sebesar 15,2 persen pada 2023, meningkat sebesar 120 basis poin dari posisi 14 persen di 2019. Pencapaian ini diperoleh di tengah nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, sehingga menggambarkan naiknya tingkat profitabilitas perusahaan.

3 dari 4 halaman

Kontribusi Fee Based Income

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9 persen per tahun. Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah.

Segmen ini menghasilkan penurunan profil risiko yang tergambar dari ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko kredit yang turun dari 82 persen di tahun 2019 menjadi 73 persen pada  2023.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perbaikan kualitas aset, dilakukan sebagai langkah strategis untuk memastikan bisnis perusahaan tetap sustain dalam jangka panjang di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.

"Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat fondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global," kata dia.

4 dari 4 halaman

Target BNI

Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20 persen pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Profitabilitas perusahaan juga akan didorong oleh peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional serta kontribusi perusahaan anak. Untuk mewujudkannya, peningkatan kapabilitas SDM dan optimalisasi teknologi menjadi enablers yang penting. Transformasi yang telah berjalan tiga tahun juga memberikan pondasi untuk peningkatan kapabilitas SDM dan IT tersebut.

"Agenda kami ke depan adalah memperluas digitalisasi pada proses bisnis, pengembangan platform transaction banking yang lebih advanced, transformasi cabang, hingga peningkatan skala bisnis perusahaan anak, yang memungkinkan BNI memiliki proposisi nilai (value proposition) dan customer engagement yang unggul," ujar Royke.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan laba bersih BNI pada tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp 419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen YoY. Kredit sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 7,6 persen YoY, mencapai Rp 695 triliun.

Pada periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.