Sukses

IHSG Lesu, Sektor Saham Industri dan Teknologi Pimpin Koreksi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas 0,01 persen ke posisi 7.247 pada perdagangan Selasa, 23 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (23/1/2024). Pada perdagangan Selasa pagi, pergerakan IHSG terjadi di tengah sektor saham industri memimpin koreksi.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.248,20. Pada pukul 09.25 WIB, IHSG melemah terbatas 0,01 persen ke posisi 7.247. Indeks LQ45 turun tipis 0,33 persen ke posisi 970. Indeks saham acuan cenderung memerah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.255,67 dan terendah 7.227,20. Sebanyak 208 saham melemah dan 201 menguat. 223 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 221.011 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,5 triliun.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.632.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham industri turun 0,76 persen, dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham siklikal melemah 0,01 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,25 persen, sektor saham properti merosot 0,46 persen. Selain itu, sektor saham teknologi terbenam 0,64 persen dan sektor saham transportasi terkapar 0,20 persen.

Di sisi lain, sektor saham basic bertambah 0,19 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,11 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,10 persen dan sektor saham infrastruktur melambung 0,61 persen.

Review IHSG

IHSG naik tipis 0,3 persen ke posisi 7.247 pada perdagangan Senin, 22 Januari 2024. Penguatan IHSG itu terjadi seiring aksi beli pada saham kapitalisasi besar.

Di sektor perbankan, saham BBNI naik 0,5 persen dan mengungguli pesaingnya. Saham BMRI melemah 0,4 persen dan saham BBRI tergelincir 0,4 persen.

Sektor saham komoditas merosot yang dipengaruhi penurunan harga LME dan batu bara global. Saham PTBA susut 2,7 persen, saham PGAS merosot 2,6 persen dan saham MDKA terpangkas 1,9 persen.

Sektor saham ritel mempertahankan momentum tersebut yang menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan saham kebutuhan pokok. Saham LPPF naik 2,4 persen, saham MAPI bertambah 1,3 persen dan saham MAPA melesat 0,5 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MSKY melambung 17,58 persen
  • Saham SURI melambung 16,15 persen
  • Saham BBLD melambung 11,02 persen
  • Saham SCNP melambung 9,34 persen
  • Saham APEX melambung 9,29 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham CGAS merosot 25 persen
  • Saham HUMI merosot 24,16 persen
  • Saham GRIA merosot 13,79 persen
  • Saham INPP merosot 6,88 persen
  • Saham NICE merosot 6,56 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 22.262 kali
  • Saham STRK tercatat 16.338 kali
  • Saham MSKY tercatat 13.918 kali
  • Saham AYAM tercatat 9.268 kali
  • Saham CUAN tercatat 8.510 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 246 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 178,4 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 159,7 miliar
  • Saham CUAN senilai Rp 105,8 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 97,4 miliar
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mencoba break resistance kuat di 7.260 pada Selasa, 23 Januari 2024 untuk lanjutkan penguatan. “Level resistance 7.260-7.320 dan support 7.150-7.200,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (23/1):

 

1. AMMN: Buy on Weakness

Beli di 7200, cutloss jika break di bawah 7075.

Jika tidak break di bawah 7075, potensi naik dengan area jual di 7800- 8050 short term.

 

2. CUAN: Spec Buy

Beli di 8000, cutloss jika break di bawah 7900.

Jika tidak break di bawah 8000, potensi naik dengan area jual di 8600- 9000 short term.

 

3. MBMA: Buy if Break 700

Jual di 720-760.

Jika belum break di atas 700, bisa coba antri beli di 665, cutloss jika break di bawah 640.

 

4. MEDC: Buy on Weakness

Beli di 1150, cutloss jika break di bawah 1110.

Jika tidak break di bawah 1150, potensi naik dengan area jual di 1190- 1230 short term.

 

5. BBRI: Spec Buy

Beli di 5750, cutloss jika break di bawah 5700.

Jika tidak break di bawah 5700, potensi naik dengan area jual di 5850- 6000 short term.

 

6. BMRI: Spec Buy

Beli di 6450, cutloss jika break di bawah 6350.

Jika tidak break di bawah 6450, potensi naik dengan area jual di 6600- 6750 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa (23/1/2024). Indeks Nikkei 225 menguat di tengah investor menanti hasil pertemuan Bank of Japan (BoJ) untuk memutuskan kebijakan moneter pertama pada 2024.

Dikutip dari CNBC, analis dari Bank of America, Barclays, dan ING prediksi BoJ tidak akan mengubah sikapnya terhadap kebijakan suku bunga negatif pada pertemuan ini. Bank of America dan Barclays prediksi pertumbuhan kebijakan moneter Jepang hanya terjadi pada pertemuan April 2024.

Indeks Nikkei 225 menguat 0,66 persen sehingga mencapai puncak dalam 33 tahun. Indeks Topix bertambah 0,72 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Nikkei akan sentuh level tertinggi sepanjang masa jika meraih 38.915,87 pada 29 Desember 1989.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat dalam tiga hari berturut-turut. Indeks ASX 200 naik 0,58 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,3 persen. Sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,2 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Hang Seng berjangka menyentuh 15.141, pembukaan menguat dari penutupan sebelumnya anjlok 2,27 persen dan sentuh level terendah sejak 31 Oktober 2022.

Di wall street, indeks Dow Jones dan S&P 500 menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones bertambah 0,36 persen ke posisi 38.000 untuk pertama kali. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,22 persen. Indeks Nasdaq melompat 0,32 persen.

Pergerakan indeks saham acuan itu mengisyaratkan wall street berada dalam kondisi bullish yang dimulai pada Oktober 2022 setelah saham anjlok pada awal tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini