Sukses

Meneropong Prospek Saham BUMI Usai Masuk FTSE Syariah

Salah satu kriteria untuk masuk indeks syariah adalah rasio utang berbunga terhadap aset yang kurang dari 33,33 persen. Sementara BUMI telah menyelesaikan restrukturisasi utang dengan penerbitan saham baru.

Liputan6.com, Jakarta PT Bumi Resources Tbk (BUMI) resmi masuk FTSE Global Equity Index di bulan September 2023. Perubahan tersebut akan diterapkan setelah penutupan usaha pada Jumat, 15 September 2023 dan berlaku efektif pada Senin, 18 September 2023. Ini merupakan penyertaan BUMI yang kedua kalinya dalam FTSE Global Equity Index.

FTSE Global Equity Index adalah serangkaian indeks pasar saham yang disediakan oleh grup milik London Stock Exchange. FTSE Global Equity Index mencakup lebih dari 16.000 saham di 48 negara.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masuk masuk dalam kategori FTSE Global Equity Index (now shariah approved) bersama dengan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).

”Masuknya BUMI ke indeks FTSE Global Equity diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham serta lebih banyak menarik investor dari institusi global," kata Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk, Adika Nuraga Bakrie dalam keterangannya, dikutip Kamis (7/9/2023).

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai masuknya BUMI dalam FTSE Global Equity Index menjadi sentimen positif bagi perusahaan.

Informasi saja, salah satu kriteria untuk masuk indeks syariah adalah rasio utang berbunga terhadap aset yang kurang dari 33,33 persen. Sementara BUMI telah menyelesaikan restrukturisasi utang dengan penerbitan saham baru.

"Masuknya BUMI ke FTSE Syariah menjadi katalis positif, karena para big fund dan investor yang hanya boleh membeli saham syariah sudah bisa beli saham BUMI. Buy BUMI dengan target 170," kata Andhika kepada Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Batu Bara

Di sisi lain, Andhika mencermari reboundnya harga batu bara ke level USD 160 per ton membuat kinerja BUMI bisa membaik pada kuartal III 2023.

Proyeksi itu diperkuat musim dingin di eropa yang berpotensi meningkatkan permintaan baru bara, sehingga masih ada peluang harganya mengalami kenaikan.

"Akan datangnya musim dingin di eropa, membuat permintaan batubara meningkat sehingga harga batubara berpeluang naik pada akhir tahun. Hal ini akan membuat kinerja BUMI akan bertumbuh," kata Andhika.

Sementara, Pengamat pasar modal, Desmond Wira menilai agar investor tak buru-buru ambil keputusan untuk saham BUMI.

Meski masih membukukan kinerja positif hingga paruh pertama tahun ini, namun di tengah fluktuasi harga batu bara, Desmond mengimbau agar investor memperhatikan kinerja BUMI pada kuartal-kuartal mendatang.

"Tunggu kinerja kuartal-kuartal berikutnya saja. Tidak perlu terlalu terburu-buru. Belum tentu kinerjanya membaik di tengah trend penurunan harga batu bara sepanjang tahun ini," kata Desmond.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini