Sukses

Autopedia Sukses Lestari Pede Lelang Mobil Tembus 38.500 Unit hingga Akhir 2023

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatat jumlah kendaraan yang berhasil dilelang pada semester I 2023 telah naik 17,1 persen untuk kendaraan roda dua dan empat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) optimistis volume kendaraan roda empat yang berhasil dilelang oleh anak usahanya yaitu JBA pada 2023 akan bisa menembus lebih dari 38.500 unit.

Melampaui volume lelang pada kondisi normal 2019 yang sekitar 38.500 unit kendaraan roda empat. Optimisme itu didukung oleh fakta peningkatan aktivitas ekonomi setelah pandemi COVID-19 yang juga turut mendongkrak permintaan mobil bekas.

Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra menjabarkan, jumlah kendaraan yang berhasil dilelang ASLC sendiri pada semester 1 2023 telah meningkat sebesar 17,1 persen YoY menjadi hampir 41 ribu unit kendaraan roda dua dan roda empat. Meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2022, di mana Perseroan melelang sekitar 35 ribu unit.

"Optimisme pemulihan bisnis lelang kendaraan juga didukung oleh proses lelang mobil secara hybrid yang telah dipelopori ASLC. Lelang secara hybrid terbukti memudahkan pelanggan untuk dapat mengikuti lelang kapanpun dan di manapun melalui website dan mobile app, sehingga bisa menghindari cornering price,"kata Jany dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (2/9/2023).

Selain itu, anak usaha ASLC di bisnis lelang, JBA juga memiliki sistem manajemen inventori yang terintegrasi di website sehingga memudahkan pelanggan untuk memantau aktivitas lelang secara real time, mengontrol inventori mereka, serta mengatur serah terima  barang melalui e-BASTK (Berita Acara Serah Terima Kendaraan) untuk memastikan proses lelang yang lebih mudah dan transparan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masyarakat Buru Mobil Bekas

"Optimisme Perseroan dalam mengincar peningkatan pertumbuhan pendapatan ini juga didukung oleh kecenderungan suku bunga tinggi yang mendorong semakin banyak anggota masyarakat memburu mobil bekas. Tingkat suku bunga yang tinggi membuat pola konsumsi masyarakat berubah yaitu mencari produk yang memiliki harga lebih murah, atau berubah dari mobil baru ke mobil bekas," terang Jany.

Sebagai gambaran, keputusan Bank Indonesia (BI) Kamis, 24 Agustus lalu untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen dalam tujuh bulan secara beruntun merupakan indikasi tingkat suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama. Sementara itu, berada di posisi sebagai top of mind dalam bisnis lelang kendaraan di Indonesia, ASLC melalui JBA merupakan salah satu first mover di bisnis lelang kendaraan.

ASLC yang menguasai pangsa pasar terbesar dalam bisnis ini, mencapai 40 persen, juga telah memiliki merek yang terpatri sangat kuat di kalangan konsumen, khususnya para dealer mobil bekas. Dimana dalam bisnis ini, mendapatkan kepercayaan dari konsumen merupakan faktor kunci penentu keberhasilan bisnis lelang.

 

3 dari 3 halaman

Perkuat Ekosistem

“Bukan hanya melalui lelang, upaya menggenjot penjualan mobil bekas juga akan kami lakukan melalui semua lini bisnis kami yang terkait," imbuh Jany.

ASLC merupakan pemain di lelang dan jual beli kendaraan bekas yang memiliki ekosistem terlengkap. Perseroan memiliki bisnis retail melalui Caroline.id dan bisnis wholesale melalui lelang yang ditujukan untuk para dealer mobil bekas melalui JBA. Juga bisnis pegadaian yang sudah mendapatkan izin OJK per Juni 2023 dan sudah beroperasional di sejak Juli 2023.

Dalam upaya memperkuat ekosistem mobil bekas, Caroline.id juga terus melakukan strategi meningkatkan brand awarness dan kepercayaan pelanggan melalui penambahan jaringan cabang atau showroom dan juga memberikan jaminan garansi 7G+ bagi seluruh pelanggan, sesuai tagline Caroline.id yaitu jual beli mobil bergaransi. Pada kuartal III tahun ini, perseroan juga telah membuka 3 cabang baru di Bekasi, Tajur, dan Cinere.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini