Sukses

Antam Catat Pertumbuhan Laba pada Semester I 2023, Bagaimana Prospek Sahamnya?

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan pada semester I 2023. Lalu bagaimana prospek saham ANTM ke depan?

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berhasil membukukan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Pada periode tersebut, Antam berhasil mengantongi laba Rp 1,89 triliun. Laba itu naik 23,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.  

Raihan laba itu sejalan dengan penjualan yang tumbuh 15,39 persen pada semester I 2023 menjadi Rp 21,66 triliun. Adapun pada paruh pertama tahun lalu, perseroan membukukan penjualan Rp 18,77 triliun.

Sayangnya, di tengah kinerja yang positif itu, harga saham ANTM justru terpantau berenang di zona merah. Pada perdagangan sesi II hari ini, 1 September 2023, saham ANTM turun 1,51 persen ke posisi 1.955. Saham ANTM dibuka pada posisi 1.925 dan bergerak pada rentang 1.925-1.960.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham ANTM saat berita ini ditulis tercatat sebanyak 10.881 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 59,18 juta lembar senilai Rp 115,04 miliar.

Dalam sepekan, harga saham ANTM turun 1,51 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ANTM terkoreksi 4,85 persen. Investment Analyst Infovesta Capital Advisory, Fajar Dwi Alfia memandang kinerja Antam masih menghadapi tantangan pada sisa tahun ini. Hal itu salah satunya ditengarai tren landainya harga komoditas. Sehingga untuk saat ini ia menyarankan untuk mencermati terlebih dahulu pergerakan harga saham ANTM.

"Meskipun mencatatkan kinerja impresif, namun dengan tren melandainya harga komoditas seperti emas dan nikel tentu akan menekan kinerja ANTM sampai akhir tahun. Rekomendasi wait and see," kata Fajar kepada Liputan6.com, Jumat (1/9/2023).

Namun melihat komitmen pemerintah untuk gencarkan ekspor dan hilirisasi, Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono memandang Aneka Tambang masih memiliki prospek menarik.

"Fundamental Antam masih sangat potensial.Untuk jangka pendek, masih potensial buy on weakness," ujar Wahyu.

Secara rinci, area buy untuk jangka pendek yakni pada 1.950-1.890 dan 1.820-1.750. Area sell pada 2.020-2.060, 2.130-2.160, dan 2.320-2.400. Sementara target buy on weakness pada 2.000, 2.100, 2.300, 2.400.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Semester I 2023

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan kinerja untuk paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba Rp 1,89 triliun. Laba itu naik 23,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/9/2023), raihan laba itu sejalan dengan penjualan yang tumbuh 15,39 persen pada semester I 2023 menjadi Rp 21,66 triliun.

Adapun pada paruh pertama tahun lalu, perseroan membukukan penjualan Rp 18,77 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 17,42 triliun dari Rp 14,74 triliun pada semester I 2022. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 4,24 triliun, naik 5,24 persen dari Rp 4,03 triliun yang dicatatkan pada semester I 2022. Perseroan mencatatkan beban usaha Rp 1,91 triliun.

Sehingga diperoleh laba usaha Rp 2,33 triliun, naik dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,46 triliun. Pada periode ini, perseroan juga membukukan penghasilan lain-lain senilai Rp 136,1 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,89 triliun. Laba itu naik 23,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 36,37 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 33,64 triliun. Liabilitas naik menjadi RP 12,69 triliun dari sebelumnya Rp 9,93 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 susut menjadi Rp 23,68 triliun dari Rp 23,71 triliun per Desember 2022.

 

3 dari 3 halaman

Aneka Tambang Tebar Dividen 2022 Rp 1,91 Triliun

Sebelumnya, emiten tambang, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 50 persen atau Rp1,91 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 79,50 per saham. 

"Dividen payout ratio 50 persen apabila dibagi per lembar saham Rp 79,50 per lembar saham," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Aneka Tambang Elisabeth RT Siahaan dalam paparan publik, Kamis (15/6/2023).

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 yang digelar pada Kamis, 15 Juni 2023.

Dalam RUPST Antam tersebut, telah diberhentikan dengan hormat Dolok Robert Silaban sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Basar Simanjuntak sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. 

Dengan demikian, para pemegang saham menyetujui untuk mengalihkan tugas I Dewa Bagus Wirantaya, dari semula sebagai Direktur Operasi dan Produksi menjadi Direktur Pengembangan Usaha Perseroan dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan sebelumnya. 

Pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat Hartono sebagai Direktur Operasi dan Produksi dan Achmad Ardianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.

"Kami menyambut baik direksi yang baru, kami harapkan tetap bisa bekerja sama dengan baik sehingga kita bisa capai yang kita canangkan bersama untuk membuat Antam menjadi lebih baik lagi," kata Direktur Utama Aneka Tambang Nicolas D. Kanter.

Berikut ini merupakan susunan pengurus perseroan teranyar.

Susunan Dewan Komisaris

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: F.X. Sutijastoto

Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri

Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono

Komisaris: Bambang Sunarwibowo

Komisaris: Dilo Seno Widagdo

 

Susunan Direksi

Direktur Utama: Nicolas D. Kanter

Direktur Operasi dan Produksi: Hartono

Direktur Pengembangan Usaha: I Dewa Bagus Wirantaya

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Elisabeth RT Siahaan

Direktur Sumber Daya Manusia: Achmad Ardianto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.