Sukses

IHSG Melambung, Nilai Transaksi Harian Susut 3 Persen pada 21-25 Agustus 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,5 persen pada perdagangan 21-25 Agustus 2023. Lalu bagaimana pekan depan?

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan 21-25 Agustus 2023.  Kenaikan IHSG terjadi di tengah sentimen negatif global seperti sektor properti China yang tersandung masalah.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/8/2023), IHSG melonjak 0,52 persen menjadi 6.895,44 pada 21-25 Agustus 2023. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.859,91. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar bertambah 1,02 persen menjadi Rp 10,16 triliun selama sepekan. Kapitalisasi pasar itu naik setara Rp 103 triliun dari penutupan pekan lalu Rp 10.061 triliun.

Sementara itu, nilai rata-rata volume transaksi melambung 6,66 persen menjadi 17,88 miliar lembar saham dari 16,77 miliar saham pada pekan lalu. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata frekuensi yakni sebesar 1,93 persen menjadi 1.071.730 kali transaksi dari 1.051.405 kali transaksi pada pekan lalu.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian merosot 3,05 persen menjadi Rp 10,37 triliun dari pekan sebelumnya Rp 10,70 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 513,06 miliar. Selama sepekan, aksi jual investor asing mencapai Rp 2,7 triliun. Pada 2023, investor mencatatkan nilai beli bersih Rp 924,44 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan ini IHSG menguat 0,52 persen, di mana penguatan IHSG ini terjadi di tengah sentimen negatif yang terjadi di global.

“Di antaranya terpukulnya sektor properti di China, dimana terdapat kasus Evergrande dan pertumbuhan ekonomi China yang cenderung melemah. Di sisi lain, dari AS nampaknya The Fed masih mempertahankan sikap hawkish-nya untuk kebijakan moneternya,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, pada pekan depan, pergerakan IHSG diperkirakan berpeluang menguat dengan support 6.823 dan resist 6.922. “Dengan akan adanya rilis data inflasi dan data-data ekonomi seperti data tenaga kerja AS,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Emisi Obligasi

Pada pekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat obligasi berkelanjutan V Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 resmi dicatatkan di BEI pada Jumat, 25 Agustus 2023.

Obligasi ini dicatatkan dengan nilai nominal Rp 2,4 triliun dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (Triple A). Sedangkan sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai nominal Rp 235,04 miliar dengan hasil pemeringkatan dari Pefindo adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk kedua emisi tersebut.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2023 adalah 73 emisi dari 52 emiten senilai Rp82,67 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 535 emisi dari 129 emiten dengan outstanding sebesar Rp467,99 triliun dan USD47,5 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,13 triliun.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 25 Agustus 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham jelang akhir pekan, Jumat (25/8/2023). Koreksi IHSG terjadi mengikuti bursa saham global yang melemah seiring menanti pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah terbatas 0,06 persen ke posisi 6.895,44. Indeks LQ45 menguat 0,04 persen ke posisi 956,72. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.906 dan terendah 6.869,63. Sebanyak 314 saham melemah sehingga menekan IHSG. 191 saham menguat dan 247 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 996.477 kali dengan volume perdagangan 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.318.

Mayoritas sektor saham melemah. Sektor saham energi terpangkas 0,85 persen, sektor saham industri susut 0,89 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 0,66 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan merosot 0,13 persen, sektor saham properti terpangkas 0,62 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,20 persen.

Sedangkan sektor saham basic naik 0,51 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,11 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,22 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,12 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,36 persen.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 24 Agustus 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah Jumat (25/8/2023), seiring investor bersiap untuk sinyal kebijakan moneter Amerika Serikat dari komentar para gubernur bank sentral pada pertemuan Jackson Hole Jumat pekan ini termasuk pidato ketua the Federal Reserve AS Jerome Powell.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 anjlok 2,05 persen, dan memimpin koreksi di Asia. Indeks Nikkei ditutup ke posisi 31.624,28.

Indeks Topix tergelincir 0,88 persen ke posisi 2.266,4. Dua indeks tersebut hentikan kenaikan beruntun empat hari berturut-turut.

Tingkat inflasi inti di Tokyo, Jepang mencapai 2,8 persen pada Agustus 2023, sedikit di bawah 2,9 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters. Tingkat inflasi inti tidak memperhitungkan harga pangan segar.

Inflasi keseluruhan di Tokyo tercatat 2,9 persen lebih rendah dari 3,2 persen pada Juli 2023.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,93 persen ke posisi 7.115,2. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,73 persen ke posisi 2.519,14. Indeks Kosdaq turun 0,26 persen ke posisi 899,38.

Indeks Hang Seng susut 1,28 persen. Sementara itu, bursa saham China melemah. Indeks CSI 300 tergelincir 0,38 persen ke posisi 3.709,15.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini