Sukses

Eagle High Plantations Cetak Pendapatan Rp 1 Triliun pada Kuartal I 2023

PT Eagle High Plantations Tbk meraup pendapatan Rp 1 triliun pada kuartal I 2023. Pendapatan naik 40,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 744,49 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba selama kuartal I 2023.

PT Eagle High Plantations Tbk meraup pendapatan Rp 1 triliun pada kuartal I 2023. Pendapatan naik 40,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 744,49 miliar. Perseroan juga mencetak laba bersih pada kuartal I 2023 sebesar Rp 9,7 miliar. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 221 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),beban pokok penjualan naik 60,15 persen menjadi Rp 820,33 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 512,21 miliar. Sementara itu, laba kotor susut 2,8 persen menjadi Rp 225,54 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 232,28 miliar.

Beban usaha bertambah 19,75 persen menjadi Rp 92,82 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 77,51 miliar. Laba usaha merosot 14,2 persen menjadi Rp 132,72 miliar hingga kuartal I 2023. Dengan demikian, laba per saham tercatat positi 0,58 pada kuartal I 2023 dari kuartal I 2022 rugi 6,90.

Ekuitas Eagle High Plantations naik menjadi Rp 2,05 triliun hingga Maret 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 2,04 triliun. Liabilitas tercatat Rp 10,17 triliun hingga Maret 2023. Aset perseroan naik menjadi Rp 12,23 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 40,32 miliar hingga Maret 2023.

Sementara itu, kenaikan produksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) yang terus bertumbuh dan berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan CPO dan PK masing-masing sebesar 86 persen dan 84 persen YoY.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Upaya Tekan Pinjaman

“Pencapaian titik balik ini tentu tidak lepas dari dukungan Rajawali Group, yang terlibat aktif dalam proses turn around Perseroan serta turut berkontribusi mengawal setiap inisiasi dan tindakan perbaikan kinerja dari Perseroa,” tulis perseroan

 Sementara itu, Direktur Utama Eagle High Plantations, Henderi Djunaidi juga memaparkan Perseroan telah melakukan pengadaan dan peremajaan unit alat-alat berat dan truk pengangkutan buah serta fokus menyelesaikan perbaikan pabrik pada 2022.

Tak hanya itu, Perseroan juga terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, terutama melalui perbaikan perumahan dan fasilitas umum karyawan, di mana tercermin pada tingkat kepuasan karyawan yang tinggi berdasarkan survei rutin Perseroan.

Sepanjang 2023, Peseroan juga secara konsisten berupaya untuk menurunkan bank loan. Sebagai bentuk komitmennya, Perseroan menargetkan penurunan bank loan sebesar double digit pada tahun ini. Ke depannya, BWPT juga merencanakan lompatan yang lebih tinggi lagi, dengan melakukan digitalisasi dalam setiap lini proses bisnisnya.

Proses digitalisasi ini nantinya, tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menerapkan Internet of Things (IoT) yang mengintegrasikan sumber daya manusia, proses, dan teknologi dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional di kebun maupun pabrik.

"Diharapkan rencana proses digitalisasi yang terintegrasi serta pengoptimalan infrastruktur, bangunan perumahan dan fasilitas umum, dapat mendukung Perseroan menjaga tradisi pertumbuhan double digit secara konsisten di tahun 2023,” ujar Henderi.                                                            

3 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat kinerja keuangan positif pada 2022. PT Eagle High Plantation Tbk meraup pertumbuhan pendapatan dan cetak laba bersih 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (14/4/2023), perseroan meraih pendapatan Rp 4,57 triliun pada 2022. Pendapatan itu tumbuh 55,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,93 triliun.

Perseroan juga mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 17,47 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,4 triliun.

EBITDA naik 35 persen dari Rp 817 miliar pada 2021 menjadi Rp 1,1 triliun pada 2022.

Eagle High Plantations mencatat pertumbuhan beban pokok penjualan 53,14 persen dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,5 triliun. Laba kotor naik 65,02 persen menjadi Rp 1,03 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 625,04 miliar.

Sementara itu, beban usaha naik menjadi Rp 370,34 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 346,64 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 137,4 persen menjadi Rp 661,10 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 278,4 miliar.

Perseroan mencatat laba Rp 0,55 pada 2022 dari 2021 rugi Rp 44,52. Total ekuitas turun menjadi Rp 2,04 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 2,05 triliun.

Liabilitas bertambah menjadi Rp 10,17 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,98 triliun. Aset naik menjadi Rp 12,2 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 12,04 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 108,8 miliar.

                                                                                                                                  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini