Sukses

Warren Buffett Lepas 86 Persen Saham di Raksasa Chip Taiwan TSMC

Perusahaan investasi Berkshire Hathaway, Warren Buffett mengatakan memiliki sekitar 8,3 juta saham TSCM senilai USD 618 juta. Pada November 2022, Berskhire masih memiliki 60 juta saham TSMC.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company/TSMC) turun 4 persen pada perdagangan Rabu, 15 Februari 2023. Hal itu  menyusul rencana Berkshire Hathaway, perusahaan milik Warren Buffett yang mengumumkan penjualan sebagian besar kepemilikannya di raksasa chip tersebut.

Melansir CNN, ditulis Kamis (16/2/2023), Berkshire Hathaway (BRKA) mengatakan memiliki sekitar 8,3 juta saham di TSMC senilai USD 618 juta, setelah melakukan penjualan 86 persen saham. Pada November lalu, Warren Buffett masih memiliki sekitar 60 juta saham di TSMC senilai USD 4,1 miliar.

Bulan lalu, perusahaan pembuat chip itu melaporkan pendapatan kuartalan dan tahunan yang kuat. Sayangnya, perusahaan enggan memberikan proyeksi untuk tahun ini di tengah penurunan permintaan elektronik global karena kenaikan inflasi. Karena rekor pendapatan TSMC pada 2022, manajemen perusahaan menyetujui pembagian bonus senilai USD 4 miliar kepada karyawan yang berbasis di Taiwan.

Manajemen juga menyetujui rencana untuk menyuntikkan hingga USD 3,5 miliar ke anak usahanya di Arizona. TSMC mengumumkan tahun lalu mereka sedang membangun pabrik semikonduktor kedua di Phoenix dan meningkatkan investasinya di sana. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membuka pabrik pertamanya di Eropa dan yang kedua di Jepang. Ekspansi global TSMC terjadi ketika ketegangan politik meningkat antara Washington dan Beijing.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warren Buffett Tambah Kepemilikan Saham di Apple

Sebelumnya, Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett menjual lebih banuak saham ketimbang pembelian saham baru pada kuartal IV 2022. Perusahaan yang berbasis di Omaha itu menambah porsi kepemilikannya di Apple Inc., Louisiana-Pacific Corp., dan Paramount Global dalam tiga bulan terakhir.

Pada saat yang sama, perusahaan memangkas kepemilikan di delapan perusahaan, termasuk U.S. Bancorp dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Melansir Yahoo Finance, Berkshire membeli lagi 20,8 juta saham Apple senilai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 48,72 triliun (asumsi kurs Rp 15.227 per dolar AS, meningkatkan sahamnya menjadi 5,8 persen dan menambah investasi senilai USD 84 juta atau Rp 1,27 triliun di perusahaan bahan bangunan Louisiana-Pacific Corp.

Sementara itu, Berkshire memangkas posisinya di Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) sebesar 86,2 persen menjadi 8,29 juta saham. AKsi itu terjadi sekitar tiga bulan setelah Berkshire mengumumkan telah membeli saham TSMC senilai lebih dari USD 4,1 miliar, yang membuat saham pembuat chip kontrak terbesar di dunia itu melonjak.

Selain TSMC, Buffett juga mendivestasi 91,4 persen sahamnya di US Bancorp, menjadi 6,7 juta saham, dan menyusutkan kepemilikannya di Bank of New York (BNY) Mellon sekitar 60 persen menjadi 25,1 juta saham.

Berkshire juga memangkas posisinya di pembuat video game Activision-Blizzard Inc., Chevron Corp., perusahaan perawatan kesehatan McKesson Corp., dan rantai grosir Kroger Co. Meskipun pindah, Chevron tetap menjadi salah satu dari lima kepemilikan terbesar Berkshire, mengikuti Apple dan Bank of America Corp.

 

 

3 dari 3 halaman

American Express, Saham Kesayangan Miliarder Warren Buffett yang Kini Digenggam 20 Persen

Sebelumnya, American Express (AXP) atau AmEx, salah satu perusahaan kartu kredit top dunia, juga telah lama menjadi favorit CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.

Per 29 September 2022, Warren Buffet melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway memiliki 151.610.700 saham AmEx, atau 20,29 persen dari total.

Pada akhir 2021, American Express merupakan holding company terbesar Berkshire yang dimiliki berdasarkan bobot dan kepemilikan terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan sahamnya senilai USD 24,8 miliar, yang tumbuh menjadi USD 26,1 miliar pada 29 September 2022.

"Sekarang kami memiliki 20 persen American Express. Kebetulan itu berhasil dengan sangat baik, kata Buffett pada Rapat Pemegang Saham Berkshire Hathaway Tahunan 2022, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (30/1/2023).

Pada 2020, ketika pandemi melanda, saham AmEx turun ke level USD 66 karena pembatasan dan larangan bepergian menurunkan laba sebesar 39 persen. Namun, Warren Buffett mempertahankan sahamnya di perusahaan, bahkan saat dia menjual saham maskapai dan bank.

AmEx mampu pulih setelah bertahan dari penurunan ekonomi yang disebabkan COVID-19 dan mencapai harga tertinggi dalam beberapa dekade pada posisi USD 196 per saham pada 2022 dan tampaknya berlanjut hingga 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.