Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Komentar The Fed Terkait Inflasi

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 8 Februari 2023 setelah the Fed beri komentar mengenai inflasi. Sementara itu, kinerja Softbank yang lesu tekan indeks Nikkei.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, (8/2/2023) setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengakui inflasi sedang menurun. Ini menjadi tanda bank sentral akan segera menghentikan kenaikan suku bunga.

Indeks Nikkei 225 anjlok 0,5 persen terset saham Nintendo dan Softbank setelah merilis hasil kinerja keuangan yang mengecewakan. Indeks Topix susut pada perdagangan Rabu pekan ini. Demikian, mengutip laman CNBC.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,14 persen memimpin kenaikan di wilayah tersebut. Indeks Kosdaq naik 0,67 persen. Indeks ASX 200 mendaki 0,3 persen seiring investor mencerna lebih lanjut kenaikan 25 basis poin Reserve Bank of Australia pada Selasa, 7 Februari 2023. Sebagian besar pihak kenaikan suku bunga bank sentral Australia sejalan dengan harapan tetapi termasuk komentar hawkish.

Indeks Hang Seng Hong Kong mendaki 0,4 persen pada satu jam perdagangan. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi terkoreksi. Di bursa saham China, indeks Shenzen menguat 0,25 persen. Dan indeks Shanghai bertambah 0,23 persen.

Bank sentral India dijadwalkan untuk mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dan mengumumkan keputusan suku bunga pada Rabu, 8 Februari 2023. Ekonom yang disurvei oleh Reuters secara luas mengharapkan bank sentral India menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin.

Di wall street, indeks acuan menguat. Indeks Nasdaq membukukan keuntungan terbesar dengan menanjak hampir 2 persen. Investor menyambut komentar Ketua the Fed Jerome Powell tentang disinflasi berharap mengindikasikan bank sentral dapat terus memperlambat kebijakan kenaikan suku bunga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia 7 Februari 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 7 Februari 2023 seiring investor mencerna bank sentral Australia menaikkan suku bunga 25 basis poin sesuai harapan.

Indeks Australia ASX 200 melemah 0,46 persen ke posisi 7.504,1. Dolar Australia menguat 0,67 persen ke posisi 0,6926 terhadap dolar AS. Indeks Kosdaq Korea Selatan memimpin penguatan di wilayah regional. Indeks Kosdaq bertambah 0,55 persen ke posisi 2.451,71.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah ke posisi 27.685,47. Indeks Topix mendaki 0,21 persen ke posisi 1.983,4. Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,4 persen. Indeks Hang Seng teknologi mendaki 1,01 persen. Penguatan indeks Hang Seng teknologi didorong kenaikan saham Baidu yang umumkan artificial chatbot.

Di bursa saham China, indeks Shenzhen mendaki 0,12 persen menjadi 11.926,88. Indeks Shanghai menguat 0,29 persen menjadi 3.248,09.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 7 Februari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 7 Februari 2023 setelah komentar Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengindikasikan inflasi telah mulai mereda.

Mengutip CNBC, Rabu (8/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 265,67 poin atau 0,78 persen ke posisi 34.156,69. Indeks S&P 500 naik 1,29 persen ke posisi 4.164. Indeks Nasdaq menguat 1,9 persen ke posisi 12.113,79.

Indeks utama memantul  tak setelah sambutan Jerome Powell di The Economic Club of Washington DC. Pada satu titik, indeks Dow Jones melambung lebih dari 275 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1 persen. Kenaikan indeks itu terjadi karena investor menyambut komentar Powell tentang disinflasi. Investor berharap bank sentral dapat terus memperlambat kebijakan kenaikan suku bunga.

“Proses disinflasi, proses menurunkan inflasi, telah dimulai, dan dimulai di sektor barang. Tapi perjalanannya masih panjang. Ini adalah tahap paling awal dari disinflasi,” ujar dia dikutip dari CNBC.

Kemudian, Powell menuturkan, dalam diskusi kalau the Fed dapat terpaksa menaikkan suku bunga lebih agresif yang dapat membuat investor ketakutan sejenak. Tiga indeks acuan sempat melemah setelah pernyataan Powell. Indeks acuan pun berbalik arah.

“Kenyataannya adalah kita akan bereaksi terhadap data tersebut. Jadi jika kita terus mendapatkan, misalnya laporan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang lebih tinggi, mungkin kita harus berbuat lebih banyak dan menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan,” kata dia.

Komentar Powell pada Selasa, 7 Februari 2023 mengikuti konferensi pers Powell pekan lalu setelah the Fed dongkrak suku bunga. Ia menuturkan, bank sentral membuat kemajuan yang solid dalam menurunkan inflasi. Komentar tersebut dipandang sebagai dovish oleh investor dan memicu reli saham.

“Pasar melakukan yang terbaik untuk mencoba mengabaikan dua skenario yang sangat berbeda, keduanya benar-benar didorong oleh apa yang akan dilakukan the Fed,” ujar Direktur Pelaksana Strategi dan Riset Aspiriant, Dave Grecksek.

 

 

4 dari 4 halaman

UBS Soroti Meta

Ia menambahkan, skenario adalah mendapatkan resesi atau tidak. Hal itu sangat tergantung di mata pasar seberapa cepat the Fed mendekati akhir kebijakan kenaikan suku bunga.

Sementara itu, UBS mengatakan platform Meta sedang membuat langkah dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk mengembalikan waktu yang dihabiskan kembali ke platform Instagram dan mengambil bagian dari TikTok.

“Komentar tentang EPS kuartal IV 2022 seputar keterlibatan video bentuk pendek mendukung indikasi sebelumnya META mengambil bagian dalam ruang ini, dan kami memperkirakan setiap pengurangan 10 persen dalam jeda waktu 18 menit yang dihabiskan pada 2022 antara Instagram dan TikTok mewakili penarik 1,4 ppts untuk pertumbuhan pendapatan terkonsolidasi,” ujar Analis Llyod Walmsley.

Walmsley menuturkan, meski perlu waktu untuk memperbaiki kesenjangan ini dan produk Reels perusahaan mungkin mencatat profitabilitas hingga akhir 2023 dan awal 2024. “Data menunjukkan Meta membuat kemajuan yang signifikan,” kata dia.

Disebutkan pada waktu global yang dihabiskan pada Januari untuk Instagram naik 5 persen year over year, sementara TikTok turun 6,4 persen year over year.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.