Sukses

Visi Media Asia Fokus Perkuat Bisnis Digital

Peningkatan kinerja keuangan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) didukung oleh kinerja entitas anak, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah masa sulit akibat pandemi COVID-19 dan ancaman resesi akibat  ketidakpastian ekonomi global, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) meraih pendapatan  Rp 1,3 triliun year to date September 2022. 

Selain itu, efisiensi di level operasional menghasilkan  peningkatan EBITDA sebesar 46 persen yoy menjadi Rp149,6 miliar dibandingkan Rp102,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan kinerja keuangan tersebut didukung oleh kinerja  entitas anak, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang membukukan kenaikan pendapatan  Rp 992,5 miliar year to date September 2022 dibandingkan Rp 986,4 miliar periode yang sama pada 2021. Pencapaian ini ditandai dengan catatan positif peningkatan laba bersih MDIA sebesar  122,8 persen yoy.  

Seiring dengan kinerja positif Perseroan, lini bisnis digital VIVA juga menunjukkan performa. distribusi konten TV FTA ANTV dan tvOne melalui berbagai digital, termasuk  media online, mobile, dan media sosial atau dikenal dengan strategi 360 meningkatkan  engagement pemirsa yang dapat menikmati konten di manapun, kapanpun, dengan perangkat  apapun. 

"Kami memandang transformasi digital merupakan suatu keniscayaan dan dengan modal aset  digital, kreativitas, serta kesiapan platform, VIVA siap untuk bersaing di kancah digital," katar  Managing Director VIVA Arief Yahya dalam keterangan resminya, Rabu (14/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 14 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Rabu (14/12/2022). Sektor saham teknologi mencatat koreksi tajam pada perdagangan Rabu pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,13 persen ke posisi  6.801,74. Indeks LQ45 merosot 0,17 persen ke posisi 951,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.854,09 dan terendah 6.774,13. Sebanyak 292 saham melemah dan 233 saham menguat. 177 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.157.435 kali dengan volume perdagangan 28,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.559.

Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham teknologi pimpin koreksi. Sektor saham teknologi merosot 2,09 persen. Lalu sektor saham nonsiklikal turun 0,18 persne, sektor saham siklikal tergelincir 0,39 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,46 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 0,96 persen, sektor saham industri naik 0,46 persen, sektor saham kesehatan bertambah 1,25 persen, sektor saham properti melesat 0,42 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,23 persen.

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Menguat pada 14 Desember 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu, 14 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street seiring inflasi lebih “dingin” dari yang diharapkan.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,6 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzhen melemah 0,2 persen dan indeks Shanghai turun 0,1 persen seiring pelaku pasar memantau pertemuan kebijakan ekonomi  yang dilaporkan telah ditunda karena lonjakan kasus COVID-19.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,72 persen ke posisi 28.156,21. Indeks Topix menanjak 0,6 persen ke posisi 1.977,42. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,13 persen ke posisi 2.399,25. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,67 persen ke posisi 7.251,3.

Investor juga menantisipasi langkah the Federal Reserve terkait suku bunga dalam pertemuan dua hari. Pelaku pasar mengharapkan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin. Kenaikan suku bunga acuan ini lebih rendah dari kenaikan sebelumnya 75 basis poin sebanyak empat kali. Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 104,06. Yen Jepang menguat menjadi 135,38.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.