Sukses

Bursa Saham Asia Loyo Jelang Pertemuan The Fed

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 jelang rilis inflasi AS dan pertemuan the Fed.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Senin (12/12/2022). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Di Australia, indeks saham ASX 200 melemah 0,79 persen. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,43 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix turun 0,27 persen. Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,62 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,53 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin pekan ini.

Di India akan rilis data inflasi dan hasil industri pada Senin, 12 Desember 2022. Pada pekan ini, the Fed juga akan mulai gelar pertemuan dua hari pada Selasa, 13 Desember 2022. Ekonom prediksi, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada perdagangan Rabu pekan ini. Amerika Serikat juga rilis indeks harga konsumen. Analis prediksi, indeks akan naik 0,3 persen pada November 2022.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Jumat, 9 Desember 2022. Dengan koreksi wall street jelang akhir mendorong rata-rata indeks acuan alami penurunan selama sepekan karena kekhawatiran berlanjut atas kenaikan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones jatuh 305,02 poin atau 0,9 persen ke posisi 33.476,46. Indeks S&P 500 susut 0,73 persen ke posisi 3.934,38. Indeks Nasdaq tergelincir 0,7 persen ke posisi 11.004,62.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wall Street Tertekan pada 5-9 Desember 2022

Selama sepekan, indeks Dow Jones tumbang 2,77 persen, dan catat mingguan terburuk sejak September 2022. Indeks S&P 500 melemah 3,37 persen, dan indeks Nasdaq turun 3,99 persen.

Pergerakan pada Jumat pekan ini terjadi setelah indeks harga produsen pada November 2022 menunjukkan harga grosir yang lebih tinggi dari perkiraan yang naik 0,3 persen bulan lalu dan 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi juga melampaui harapan.

Data sentimen konsumen yang optimistis meredakan beberapa ketakutan, tetapi perhatian tetap fokus pada kalender ekonomi yang sibuk pekan depan. Perhatian bergeser ke arah indeks harga konsumen yang akan dirilis Selasa pekan ini yang diharapkan menunjukkan apakah inflasi telah mereda.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) diprediksi naikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) pada akhir Desember 2022. Kenaikan suku bunga lebih kecil tersebut dari empat kenaikan suku bunga sebelumnya tetap mendorong kekhawatiran yang memuncak mengenai apakah bank sentral dapat merancang soft landing dan mencegah resesi.

“Investor telah lama mengharapkan perubahan dari sikap pengetatan agresif the Fed, tetapi data gagal mendukung keinginan itu,” ujar Chief Investment Officer Homrich Berg, Stephanie Lang dikutip dari CNBC,  Sabtu (10/12/2022).

Ia berharap inflasi turun mendekat suku bunga the Fed agar berhenti dongkrak suku bunga. “Masih ada sedikit pekerjaan yang harus dilakukan untuk benar-benar itu melihat sebagai kenyataan,” ujar dia.

Di sisi lain, saham Lululemon jatuh hampir 13 persen setelah perusahaan memberikan prospek kuartal IV 2022 yang lebih lemah dari perkiraan. Sedangkan DocuSign mendapatkan hasil yang kuat.

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 8 Desember 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 8 Desember 2022. Sementara itu, indeks S&P 500 memecahkan rekor penurunan terpanjang sejak Oktober 2022 dan wall street evaluasi kemungkinan resesi di masa depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,75 persen ke posisi 3.963,51. Indeks Dow Jones bertambah 183,56 poin atau 0,55 persen ke posisi 33.781,48. Indeks Nasdaq reli 1,13 persen ke posisi 11.082.

Wall street meski menguat pada perdagangan Kamis, 8 Desember 2022, saham sedang alami koreksi. Indeks Dow Jones melemah 1,88 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 2,66 persen dan 3,31 persen.

“Kami mengalami aksi jual yang kuat selama beberapa hari terakhir dan tidak perlu banyak untuk menciptakan dasar-dasar untuk reli sederhana,” ujar LPL Financial Chief Global Strategist, Quincy Krosby seperti dikutip dari CNBC, Jumat (9/12/2022).

Ia merujuk klaim pengangguran terutama klaim yang berlanjut sebagai kemungkinan katalis untuk aksi pasar. Data menunjukkan kenaikan sederhana dalam klaim.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Melanjutkan klaim mencapai level tertinggi sejak Februari, sedikit pergerakan ke arah yang benar bagi ekonomi yang selanjutnya dapat memicu narasi pasar tenaga kerja perlu ditembus agar bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) meredam inflasi.

“Sekali lagi, kami kembali ke berita buruk menjadi kabar baik,” tutur Krosby.

Saham semikonduktor dan teknologi yang mengalami kesulitan selama aksi jual pada 2022 juga naik pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham Nvidia dan Amazon masing-masing naik 6,5 persen dan 2,1 persen.

Saham Activision Blizzard jatuh lebih dari dua persen karena FTC menggugat untuk memblokir akuisisi oleh Microsoft. Microsoft setuju belum perusahaan video game tersebut USD 95 per saham pada Januari 2022 meski pasar skeptis dengan kesepakatan tersebut.  Saham GameStop naik 11 persen setelah membukukan laba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.