Sukses

Pendapatan Indocement Naik 9,9 Persen, Laba Turun Jadi Rp 946,85 Miliar

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) meraih pendapatan Rp 11,66 triliun hingga kuartal III 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan kinerja keuangan beragam hingga September 2022. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih pertumbuhan pendapatan tetapi laba merosot hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022). PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih pendapatan Rp 11,66 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan bersih perseroan naik 9,91 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,60 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 8,21 triliun hingga kuartal III 2022.

Beban pokok pendapatan tersebut bertambah 17,13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,01 triliun. Perseroan meraih laba bruto Rp 3,44 triliun hingga kuartal III 2022 atau turun 4,16 persen. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bruto perseroan Rp 3,59 triliun.

Beban usaha perseroan naik 3 persen menjadi Rp 2,38 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,31 triliun. Pendapatan operasi lain susut 19,17 persen menjadi Rp 111,39 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 137,82 miliar.

Laba bersih entitas asosiasi susut 13,96 persen menjadi Rp 14,53 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,68 miliar.

Dengan melihat kondisi tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 946,85 miliar hingga kuartal III 2022. Laba tersebut merosot 21,63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi Rp 270,81 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 328,22. Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 18,69 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,62 triliun.

Total liabilitas naik menjadi Rp 5,78 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,51 triliun. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencatat aset Rp 24,48 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 26,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,54 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,14 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 November 2022, saham INTP naik 3,7 persen menjadi Rp 10.475 per saham. Saham INTP dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 10.075 per saham.

Saham INTP berada di level tertinggi Rp 10.600 dan terendah Rp 10.025 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.204 kali dengan volume perdagangan saham 127.769 saham. Nilai transaksi Rp 133,8 miliar.

3 dari 4 halaman

Indocement Tunggal Prakarsa Perpanjang Buyback hingga Desember 2022

Sebelumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berencana memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Periode buyback saham dimulai sejak 7 September 2022-6 Desember 2022.

"Perseroan bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu pembelian kembali saham perseroan selama tiga bulan karena periode pembelian kembali saham berakhir pada 6 September 2022 dan masih ada sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari ketentuan jumlah maksimal pembelian kembali saham,” ungkap Direktur sekaligus Sekertaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Oey Marcos dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/9/2022).

Jika dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham perseroan telah habis dan atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham.

Perseroan berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dengan saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan

 

 

4 dari 4 halaman

Aksi Buyback Saham

Sisa dana yang masih dapat digunakan untuk melakukan pembelian kembali saham Rp 294,78 miliar. Sedangkan sisa saham yang dapat dibeli kembali sebanyak 489.167.740 lembar saham.

Perseroan berkeyakinan pelaksanaan pembalian kembali saham tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan dan tidak memberikan dampak negatif atas biaya pembiayaan perseroan, mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan.

Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

“Perseroan berharap dengan perpanjangan periode pembelian kembali saham perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya,” ujar Oey.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 6 September 2022, saham INTP stagnan di posisi Rp 9.450 per saham. Saham INTP berada di level tertinggi Rp 9.475 dan terendah Rp 9.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.173 kali dan volume perdagangan 22.606 saham. Nilai transaksi Rp 21,3 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.