Sukses

Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cerna Data Ekonomi Regional

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis, 27 Oktober 2022 mengikuti wall street.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 27 Oktober 2022. Hal ini seiring investor mencer data ekonomi regional.

Indeks Jepang Nikkei 225 melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix tergelincir 0,29 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,46 persen. Indeks Kospi menanjak 0,7 persen, dan indeks Kosdaq bertambah 0,57 persen.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,51 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan naik 0,3 persen dari kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tersebut paling lambat sejak kuartal ketiga 2021.Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (27/10/2022).

Selain itu, China juga melaporkan laba industri pada September 2022 dan Bank of Japan akan mulai pertemuan kebijakan moneter pada Kamis pekan ini.

Selain itu, Samsung Electronics juga mengumumkan laba kuartal III setelah rilis perkiraan pada awal bulan ini. Samsung melaporkan laba turun 31,39 persen pada kuartal III 2022 menjadi 10,85 triliun Won atau setara USD 7,67 miliar dari sebelumnya 15,8 triliun Won. Saham Samsung turun 0,7 persen setelah rilis laporan laba. Kemudian ditransaksikan naik 0,17 persen.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 26 Oktober 2022. Indeks Nasdaq dan S&P 500 melemah sehingga menghentikan kenaikan beruntun dalam tiga hari seiring pelaku pasar menilai laba yang mengecewakan dari Microsoft dan Alphabet.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq turun 2,04 persen ke posisi 10.970,99. Indeks S&P 500 terpangkas 0,74 persen ke posisi 3.830,60. Indeks Dow Jones naik 2,37 poin ke posisi 31.839,11.

Saham mencoba reli pada hari sebelumnya, dengan pelaku pasar mencoba untuk mengabaikan hasil kuartalan dari Microsoft dan Alphabet. Pada satu titik, indeks Dow Jones menguat lebih dari 300 poin karena Visa menopang indeks dengan pendapatan laba yang kuat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Saham Alphabet, induk Google turun 9,1 persen setelah raksasa teknologi itu meleset dari harapan di antara pendapatan dan laba. Alphabet juga melalporkan penurunan pendapatan iklan Youtube yang juga mendorong investor untuk mempertimbangkan prospek perusahaan teknologi lain yang mengandalkan belanja iklan.

Sementara itu, saham Microsoft susut 7,7 persen setelah raksasa teknologi itu melaporkan pendapatan cloud yang lebih lemah dari perkiraan dalam hasil kuartalan terbarunya, meski mengalakah perkiraan laba dan pendapatan. Perseroan juga mengeluarkan panduan pendapatan kuartalan yang jauh dari harapan.

Portfolio Manager GLOBALT Investments, Keith Buchanan menuturkan, perubahan dalam indeks utama mencerminkan “tarik menarik” antara perusahaan Amerika Serikat dan the Federal Reserve (the Fed) yang telah membuat investor berusaha untuk menyeimbangkan apa yang dilaporkan perusahaan dan apa artinya bagi kenaikan suku bunga ke depan.  Dia menuturkan, yang pertama dari laporan kinerja dari teknologi besar berdampak khusus seiring industri yang dihadapi banyak investor.

 

3 dari 4 halaman

Volatilitas Masih Terjadi di Wall Street

“Aksi intraday hari ini adalah semacam mikrokosmos dari apa yang kami rasakan sebagai investor selama beberapa minggu terakhir. Optimisme dibangun hampir seluruh di atas pandangan pesimistis. Optimisme the Federal Reserve hanya terjadi dalam skenario di mana segala sesuatunya memburuk lebih cepat, dari suduk pandang ekonomi makro,” ujar Buchanan.

Ia mengatakan, volatilitas ada di sini dan untuk sementara. “Saya pikir mungkin akan tetap ada di sini. Bukan pada hari ke hari, minggu ke minggu, tetapi pada basis intraday, hanya karena posisi investor saat ini,” tutur dia.

Sementara itu, saham Harley-Davidson naik 12,6 persen setelah produsen sepeda motor tersebut melaporkan mengalahkan harapan. Di sisi lain, saham Boeing susut sekitar 8,8 persen setelah melaporkan kerugian kuartalan dan meleset dari harapan pendapatan.

4 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 26 Oktober 2022

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 26 Oktober 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi seiring pertimbangan bank sentral AS berpotensi menjadi kurang agresif.

Indeks Hang Seng naik 1 persen ke posisi 15.317,67. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,48 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,78 persen ke posisi 2.99,50. Indeks Shenzhen menguat 1,67 persen ke posisi 10.818,33.

Komisi Regulasi Sekuritas China menuturkan pihaknya ingin mempercepat pengembangan pasar yang teratur, transparan, terbuka hidup dan tangguh.

Indeks harga konsumen tahunan Australia mencapai level tertinggi sejak Desember 1990. Indeks Australia ASX naik 0,18 persen ke posisi 6.810,90. Dolar Australia berada di posisi USD 0,6468. Indeks Nikkei 225 naik 0,67 persen menjadi 27.431,84. Indeks Topix bertambah 0,58 persen menjadi 2.249,56. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,92 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.