Sukses

Penggalangan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 157,57 Triliun

Dari sisi permintaan, investor pasar modal sampai dengan 26 Agustus 2022 tercatat sebanyak 9,49 juta SID.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp 157,57 triliun per 19 Agustus 2022. Dana itu berasal dari 152 penawaran umum, baik melalui IPO, PUT, maupun EBUS.

"Sampai dengan 19 Agustus 2022, ada sebanyak 152 penawaran umum dengan total nilai sebesar 157,57 triliun,” beber Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana dalam acara Journalist Class di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Rinciannya, sebanyak 41 perusahaan galang dana lewat IPO senilai Rp 20,92 triliun. Kemudian 20 PUT senilai Rp 24,05 triliun, 15 PU EBUS Rp 24,48 triliun, 31 PUB EBUS Tahap I Rp 33,22 triliun, dan 41 PUB EBUS Tahap II senilai Rp 54,9 triliun.

Djustini mencermati adanya pasang surut pasar modal tanah air dalam beberapa waktu terakhir, utamanya sejak pandemi berlangsung pada 2020. Saat itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level terendahnya pada posisi 3.937,63 pada Maret 2020.

Namun, tren itu hanya berlangsung sementara, di mana pada April 2021, IHSG berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi mencapai 7.276,19. Tren kenaikan IHSG masih berlanjut sampai saat ini, meski bukan berarti tak pernah ada penurunan.

“Per 26 Agustus kemarin, kita sudah berada di posisi di atas 7.000, yaitu 7.135,25. Meningkat sekitar 8,41 persen ytd. Begitupun market cap sampai dengan 26 Agustus 2022 itu sebesar Rp 9.316 triliun atau meningkat 12,84% ytd,” kata Djustini.

Dari sisi permintaan, investor pasar modal sampai dengan 26 Agustus 2022 tercatat sebanyak 9,49 juta SID. Angka itu bahkan telah melebihi capaian hingga akhir tahun lalu sebanyak 7,49 juta SID. Investor muda di bawah 30 tahun masih mendominasi sebesar 59,43 persen.

Disusul investor usia di atas 30 tahun hingga 40 tahun sebesar 31,4 persen. Kemudian investor usia 41—50 tahun ansil 10,62 persen usia 51—60 5,14 persen, dan sisanya 2,77 persen merupakan investor berusia di atas 50 tahun.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

OJK: Minat Investor Pasar Modal Naik Tiga Kali Lipat per Juni 2022

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan adanya pandemi covid-19 tidak menyurutkan minat investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Hal itu terbukti investor pasar modal tumbuh 3 kali lipat hingga Juni 2022.

"Investor pasar modal pada bulan Juni 2022 ini telah tumbuh 3,7 kali lipat atau 370 persen, yaitu menjadi 9,3 juta investor dibandingkan pada tahun 2019 pra pandemi  yang hanya sebesar 2 juta investor," kata Mahendra dalam LIKE IT : Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments, Jumat (12/8/2022).

Mahendra mengakui, saat pandemi dianggap sebagai satu kondisi yang paling mencekam dan mengancam stabilitas perekonomian, dan mengancam kondisi kesehatan masyarakat dan keseluruhan stabilitas bangsa dan negara. Namun, disisi lain pandemi juga membawa momentum positif bagi kebangkitan investor ritel di pasar modal.

Justru hal yang menarik, kata Mahendra, dari tambahan investor itu 81  persen merupakan investor generasi milenial dan Generasi Z. Peningkatan jumlah investor domestik itu, merupakan hasil dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan berbagai program sosialisasi dan literasi keuangan kepada masyarakat.

"Tetapi kita tidak bisa menyangkal juga, karena kondisi pada saat pandemi yang lebih banyak waktu diberikan untuk masyarakat menggunakan komunikasi digital, sehingga itu pun memberikan suatu momentum tambahan terhadap peluang untuk meningkatkan literasi produk keuangan dan investasi," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Kebijakan Tepat

Namun demikian, pihaknya juga harus memperhatikan perkembangan tersebut dengan suatu langkah dan kebijakan yang tepat. Sebab ditemukan pertumbuhan investor ritel selama pandemi dibarengi dengan tren kerugian investor ritel yang meningkat, baik dalam pasar domestik maupun internasional atau cross border.

"Hal ini harus ditindaklanjuti dengan peningkatan perlindungan investor khususnya investor ritel. Fenomena meningkatnya jumlah investor di pasar modal memang benar menggembirakan," ujarnya

Namun hal itu perlu dicermati dengan upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan investasi pada instrumen keuangan, agar investor memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai, sehingga tidak hanya menimbulkan herd behavior, noise trading, maupun investing in bubbles.

"Jangan hanya untuk mengejar yield yang tinggi tanpa memperhitungkan resiko aspek legalitas produk serta logika yang mendasar," ujarnya

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan, salah satu masuknya investor muda pasar modal adalah tingkat literasi mengenai investasi yang semakin tinggi, yang ditopang oleh berbagai kanal informasi yang semakin mudah diakses, terutama melalui sosial media.

4 dari 4 halaman

Digitalisasi

Di sisi lain digitalisasi juga membuat proses transaksi efek di pasar modal semakin mudah dan terjangkau, termasuk pembukaan rekening efek kini dapat dilakukan melalui internet, salah satunya melalui agen penjual perusahaan teknologi fintech.

Tercatat generasi milenial di dunia lebih tertarik pada investasi yang berkelanjutan, atau memiliki dampak positif pada sosial dan lingkungan.

"Berdasarkan suatu studi, generasi milenial yang berinvestasi justru lebih banyak pada investasi berkelanjutan secara proporsional dari keseluruhan portofolio mereka dibandingkan dengan generasi yang lebih tua," katanya.

Investor uang berusia antara 18 sampai 36 tahun mengatakan bahwa mereka menginvestasikan rata-rata 41 persen  dari portofolionya pada investasi berkelanjutan.

"Tentu alasan utama adalah harapan bagi investasi tadi dilakukan pada produk perusahaan-perusahaan dan lembaga yang memiliki kegiatan bisnis yang mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan dilaksanakan memenuhi prinsip good governance yang baik," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang.

    pasar modal

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor keuangan.

    OJK

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Investor