Sukses

PT PP Bakal Tebar Dividen untuk Tahun Buku 2022

Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad menuturkan, perseroan belum kontribusikan dividen pada 2020-2021 karena pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT PP Tbk (PTPP) memperkirakan membagikan dividen untuk tahun buku 2022. Sebelumnya PT PP Tbk absen bagi dividen tahun buku 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.

Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad menuturkan, perseroan belum kontribusikan dividen pada 2020-2021 karena pandemi COVID-19. Meski demikian, perseroan telah kontribusikan dividen mencapai Rp 408 miliar sejak 2017-2021. Sementara itu, kontribusi pajak perseroan mencapai Rp 3,4 triliun dari 2017-2021.

“2020-2021 berusaha untuk recovery keuntungan tetap tercapai. Mungkin dividen bisa dilakukan next year (untuk tahun buku 2022-red),” ujar Novel saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/6/2022).

Adapun rencana pembagian dividen itu juga dengan mempertimbangkan sejumlah target kinerja keuangan perseroan pada 2022. PT PP Tbk menargetkan penjualan Rp 21,4 triliun pada 2022. Hingga kuartal I 2022, perseroan mencatat penjualan Rp 4,2 triliun. Sebelumnya Perseroan mencatat penjualan Rp 16,7 triliun pada 2021.

Selain itu, perseroan juga menargetkan laba bersih Rp 428 miliar pada 2022. Hingga kuartal I 2022, realisasi laba bersih Rp 53 miliar. Pada 2021, laba bersih perseroan mencapai Rp 351 miliar.

Perseroan juga telah merealisasikan belanja modal Rp 854 miliar hingga kuartal I 2022. Belanja modal itu digunakan untuk membiayai anak usaha utama Rp 250 miliar, anak usaha non utama Rp 588 miliar, dan investasi baru Rp 16,3 miliar.

Pada 2022, PT PP Tbk mengganggarkan belanja modal Rp 4,3 triliun. Sebelumnya pada 2021, perseroan anggarkan belanja modal Rp 3,1 triliun.

”Capex tahun 2022 Rp 4,3 triliun ini bukan merupakan capex baru tetapi merupakan lanjutan dari investasi lama, pasti evaluasi lebih detil untuk investasi yang mana dan harus memastikan tingkat risiko yang terjadi dan bagaimana memaksimalkan penghasilan jangka panjang harus kami detilkan lagi, sesuai core bisnis,” kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kontrak Baru hingga Mei 2022

PT PP Tbk juga mencatat kontrak baru Rp 5,7 triliun hingga Mei 2022. Perseroan menargetkan kontrak baru Rp 31 triliun pada 2022 dari realisasi 2021 sebesar Rp 21,27 triliun.

“Pemasaran yoy naik 45 persen. Realisasikan hingga bulan ke lima Rp 5,7 triliun,” ujar dia.

Ia menuturkan, untuk pemasaran saat ini sebagian besar proyek dari APBN, BUMN, APBD, sedangkan swasta belum sejak pandemi COVID-19. Pada 2021, kontrak baru 55 persen ada di BUMN, 38 persen di pemerintah.

"Proyeksikan 2022 itu, 49 persen proyek-proyek BUMN, 44 persen di pemerintah, swasta masih kecil. Lini bisnis infrastruktur, gedung, kontruksi. Terbesar ada di konstruksi ada di induk dan anak usaha. Konsolidasi kontribusi kontruksi mencapai 63 persen,” ujar dia.

3 dari 6 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sepanjang kuartal I 2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (12/5/2022), PT PP Tbk membukukan pendapatan usaha Rp 4,28 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 50,7 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 2,83 triliun.

Selain itu, PTPP mencatat laba bersih tahun berjalan 13,42 persen secara yoy menjadi Rp 53 miliar dari periode sama kuartal I 2021 sebesar Rp 47 miliar. Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut dari Rp 38,26 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 28,17 miliar pada kuartal I 2022.

Sementara itu, beban pokok pendapatan PTPP dibukukan sebesar Rp 3,73 triliun sehingga perusahaan mengantongi laba kotor secara konsolidasi sebesar Rp 544,47 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 12,7 persen.

Kenaikan pendapatan usaha perusahaan ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PTPP yang mengalami pertumbuhan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I 2022.

Berdasarkan keterangan resminya, tercatat sektor konstruksi tumbuh sebesar 36 persen, EPC sebesar 26 persen, dan properti sebesar 37 persen.

Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan usaha PTPP sebesar Rp 4,28 triliun berasal dari Induk Usaha sebesar 57 persen dan sisanya sebesar 43 persen berasal dari Anak Usaha (PP Presisi sebesar 17 persen, PP Semarang Demak sebesar 9 persen, PP Properti sebesar 8 persen, PP Urban sebesar 4 persen, dan lainnya sebesar 5 persen.

Pada kuartal I 2022, aset PTPP tercatat sebesar Rp 56,60 triliun dengan liabilitas mencapai Rp 42,15 triliun sehingga ekuitas perusahaan yang tercatat pada periode ini mencapai sebesar Rp 14,45 triliun.

“Pencapaian kinerja keuangan yang berhasil dicatat oleh PTPP di awal tahun cukup positif di mana perusahaan masih dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih di periode ini," ujar Direktur Keuangan & Manajemen Risiko merangkap Corporate Secretary PTPP, Agus Purbianto melalui keterangan resminya.

Ia menuturkan, perolehan kinerja tersebut menandakan perusahaan mulai bangkit dan bertumbuh pada masa pandemi COVID-19.

 

4 dari 6 halaman

Belanja Modal 2022

Selain itu, perusahaan optimististis dapat mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan pada 2022. Pencapaian kinerja keuangan pada awal 2022 terbilang cukup baik dan masih dalam kondisi wabah pandemi COVID-19, PTPP masih dapat membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 53 miliar.

Sementara itu, hingga akhir Maret 2022, PTPP telah mencatatkan belanja modal (capex) sebesar Rp 854 miliar lebih besar 71,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 497 miliar.

Adapun belanja modal tersebut telah direalisasikan untuk membiayai anak usaha utama sebesar Rp 250 miliar, anak usaha non utama sebesar Rp 588 miliar, dan investasi baru sebesar Rp 16,3 miliar.

PTPP pada 2022 ini menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp 4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk penyertaan investasi pada anak usaha utama dan non utama, entitas, afiliasi, investasi baru dan kebutuhan aset tetap.

 

5 dari 6 halaman

PTPP Mulai Pemancangan Pertama SPAM Tanah Merah

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memulai kegiatan pemancangan tiang pertama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah. Kegiatan itu dilakukan melalui anak usaha dan cucu usaha yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, yaitu PT PP Infrastruktur (PP Infra) dan PT PP Tirta Tanah Merah (PP Tirta Tanah Merah).

SPAM Tanah Merah yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat merupakan kerja sama bangun-guna-serah (BOT) antara PP Tirta Tanah Merah sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dengan PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi. Kerja sama tersebut dalam rangka peningkatan penyediaan air minum dengan kapasitas 200 liter per detik (lpd).

"Kegiatan pemancangan tiang pertama ini merupakan awal proses dimulainya tahapan konstruksi pembangunan instalasi pengolahan air minum (IPA) yang diharapkan dapat mengalirkan air minum kepada masyarakat sekitar di 2023 mendatang dengan hasil keluaran standar kualitas air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan," ujar Direktur Operasi PP Infrastruktur, Satya Priyambodo dalam keterangan resmi, Kamis (23/6/2022).

Pembangunan IPA dilakukan dengan teknologi handal menggunakan material beton dengan kapasitas distribusi 200 lpd, lengkap dengan reservoir glass fused steel kapasitas tampung 3.500 meter per kubik. Sistem pengoperasian otomatis menggunakan supervisory control and data acquisition (SCADA).

Sehingga proses pengolahan air minum dapat dipantau setiap saat selama 24 jam per hari secara real time. Direktur Utama PP Tirta Tanah Merah, Aan Hadiwibowo menambahkan, SPAM Tanah Merah akan melayani pelanggan domestik dan komersial di area pelayanan PDAM Bhagasassi Cabang Lemah Abang.

 

6 dari 6 halaman

Layani Pelanggan Domestik dan Komersial

Saat ini, PDAM Bhagasassi secara existing telah melayani penyediaan air minum dengan kapasitas sebesar 50 lpd.

"Ke depannya melalui kegiatan pemancangan tiang pertama ini, SPAM Tanah Merah akan menghasilkan kapasitas air minum dengan total sebesar 250 lpd,” ujar Aan.

Corporate Secretary PTPP, Bakhtiyar Efendi menuturkan, PP Tirta Tanah Merah akan mengoperasikan dan mengelola IPA Tanah Merah dengan kapasitas distribusi sebesar 200 lpd yang mengutamakan terjaminnya 3K. Yaitu, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Sehingga dapat meningkatkan standar kehidupan masyarakat, pelaku bisnis, dan industri di sekitar kawasan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi.

"Melihat pentingnya ketersediaan air minum sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat luas, maka PDAM Tirta Bhagasasi bersama PP Tirta Tanah Merah siap memberikan pelayanan yang terbaik dalam pengelolaan SPAM Tanah Merah ini,” kata Bakhtiyar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.