Sukses

Rupiah Berpeluang Melemah pada Senin 30 Mei 2022

Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Senin (30/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah ditutup menguat 47 poin pada Jumat, 27 Mei 2022 walaupun sebelumnya sempat menguat 56 poin di level Rp 14.565. Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya Rupiah berada di posisi 14.610.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Senin, 30 Mei 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.540 hingga Rp 14.590,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022). 

Secara internal, hal ini masih dipengaruhi pasar yang terus memantau tentang penerimaan pajak hingga 26 Mei 2022. Tercatat senilai Rp 679,99 triliun atau telah mencapai lebih dari separuh target penerimaan pajak tahun ini, yakni Rp 1.265 triliun. 

Dalam empat bulan pertama tren penerimaan pajak tercatat konsisten. Bahkan, pada April 2022, penerimaan pajak melonjak menjadi Rp 245,2 triliun, sementara sebelumnya penerimaan per bulan di kisaran Rp 90 sampai 120 triliun. 

Hingga Kamis (26/5/2022), penerimaan pajak sepanjang bulan ini tercatat telah mencapai Rp 112,39 triliun atau sejalan dengan tren kuartal pertama. Hal tersebut membuat penerimaan pajak hingga saat ini telah mencakup 53,04 persen dari target 2022.

Sedangkan, penerimaan pajak penghasilan (PPh) non migas hingga kemarin tercatat mencapai Rp 416,48 triliun, sedangkan PPh migas mencapai Rp 36,03 triliun. 

Perolehan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 224,27 triliun, lalu pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak lainnya Rp 3,21 triliun.

Meningkatnya penerimaan pajak ini, disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian sehingga dapat menopang penerimaan pajak yang lebih tinggi pada tahun ini. Hal tersebut dapat mendukung langkah konsolidasi fiskal, di mana 2022 menjadi tahun terakhir APBN untuk mencatatkan defisit di atas 3 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut tingginya harga komoditas sangat memengaruhi perolehan pajak pada awal 2022. Faktor itu semakin memperbesar efek dari naiknya permintaan di dalam negeri.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dolar AS Melemah

Sementara Rupiah menguat, Dolar AS turun pada Jumat pagi di Asia. Mata uang AS jatuh ke level terendah satu bulan, dengan investor menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan tanda-tanda bank sentral dapat memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pengetatan pada paruh kedua 2022.

Risalah dari pertemuan terbaru The Fed, yang dirilis awal pekan ini, menunjukkan sebagian besar peserta percaya kenaikan 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli 2022. 

Namun, banyak pembuat kebijakan berpikir besar, kenaikan suku bunga awal akan memberikan ruang untuk jeda nanti pada 2022 untuk menilai dampak dari pengetatan kebijakan tersebut.

Imbal hasil Treasury AS lemah, dengan benchmark 10-tahun mencapai level terendah baru enam minggu. Kekhawatiran inflasi terus mereda bahkan ketika data dan pengumuman perusahaan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Di Asia Pasifik, data yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) inti Tokyo tumbuh 1,9 persen tahun-ke-tahun pada Mei 2022, CPI Tokyo tumbuh 2,4 persen tahun-ke-tahun, dan CPI Tokyo Ex Indeks Pangan dan Energi tumbuh 0,1 persen bulan ke bulan.

3 dari 4 halaman

Rupiah Ditutup Menguat pada Jumat Sore 27 Mei 2022

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat sore ini. Penguatan nilai tukar rupiah ini seiring investor yang mulai mengalihkan perhatian dari rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed.

Pada Jumat, 27 Mei 2022, rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,31 persen ke posisi 14.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.613 per dolar AS.

"Rupiah rebound hari ini seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Indeks saham Eropa dan AS menguat pada Kamis 26 Mei 2022, demikian juga dengan indeks saham Asia yang naik hari ini.

Bagusnya laporan penghasilan perusahaan-perusahaan ritel di AS, Alibaba, dan juga rencana stimulus dari pemerintah Inggris, memberikan sentimen positif di pasar.

 

4 dari 4 halaman

Indeks Dolar AS Menurun

Indeks dolar AS juga terlihat dalam tren turun dalam beberapa terakhir ini. Indeks sekarang di kisaran 101, padahal seminggu lalu sempat di atas kisaran 103.

"Penurunan indeks dolar AS ini mungkin menunjukkan pasar sudah mengalihkan perhatiannya dari rencana kenaikan suku bunga acuan AS untuk sementara waktu hingga ada isu baru," ujar Ariston.

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, Bank Indonesia yang mulai mengindikasikan potensi pengetatan moneter ke depan dan data ekonomi Indonesia yang membaik, membantu rupiah untuk melawan penguatan dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 14.601 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.543 per dolar AS hingga 14.603 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi 14.578 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.645 per dolar AS.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.